Bupati Batang Wihaji meminta ratusan peserta Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Ketenagakerjaan membuat grup WhatsApp setelah pelatihan. Lalu, ia meminta ada koordinator permodalan serta pemasaran.
- Wihaji Tanggapi Isu Kaesang Pangarep Masuk ke Pilbup Batang 2024
- Diarak Usai Sertijab, Wihaji-Suyono Diteriaki Lanjut 2024
- Ribuan Warga Batang Padati Jalan Saat Kirab Budaya Berlangsung
Baca Juga
"Saya tidak ingin pelatihan yang sudah dijalani muspro (sia-sia). Peserta pelatihan harus saling support," tuturnya, Selasa (7/12).
Ia mengatakan hal itu saat menutup pelatihan Keterampilan Berdasarkan Unit Kompetensi Sumber Dana DBHCHT (Cukai) Tahun 2021.
Politisi Golkar itu menyebut memang ada dua pekerjaan rumah pascapelatihan yaitu permodalan dan pemasaran. Jika dua hal itu tidak terpenuhi maka skill dari pelatihan menjadi sia-sia.
Saat seseorang punya skill tapi tidak punya modal bakal tidak berkembang. Sebaliknya, jika punya modal tapi tidak bisa menjual juga sia-sia.
"Kadang-kadang mental kami adalah mental bantuan. Setelah dibantu selesai, jadi tidak ada pertanggungjawaban," tuturnya.
Ia meminta setelah pelatihan harus ada kelanjutan. Jika tidak bisa membuka usaha, paling tidak bisa menjadi modal untuk bekerja.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Batang, Suprapto menyebut Pelatihan diikuti 163 peserta. Mereka terbagi atas tujuh kelas.
Rinciannya Desain grafis, kewirausahaan, pengolahan limbah kayu, handicraft. Lalu, operator menjahit junior, pengoperasian mesin bubut, las plate Wielder SMAW 1 C. Selain cukai, pelatihan juga ditambah kelas APBD Murni.
"Pelatihan dilakukan antara seminggu hingga dua Minggu," jelasnya.
- Pj Bupati Batang Putuskan Tak Ada Kenaikan CHT
- Pj Bupati Batang Ingin Alun-alun Jadi Pusat Ekonomi Rakyat dan Keindahan Kota
- Pj Bupati Batang Dorong Kinerja OPD dalam Mencapai Target Pendapatan