Pertumbuhan ekonomi India meningkat pada kuartal Januari hingga Maret 2021 dari tiga bulan sebelumnya.
- Konser Rapper Travis Scott Diwarnai Aksi Berdarah
- Penggemar Foo Fighters Berduka, Taylor Hawkins Meninggal Dunia
- India Fokus Isu Terorisme hingga Keamanan Maritim
Baca Juga
Pertumbuhan ekonomi India meningkat pada kuartal Januari hingga Maret 2021 dari tiga bulan sebelumnya.
Namun begitu, para ekonom pesimis pada kuartal ini setelah gelombang besar infeksi Covid-19 kedua melanda negara itu bulan lalu.
Produk domestik bruto tumbuh 1,6 persen pada Januari-Maret dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, terutama didorong oleh pertumbuhan sektor manufaktur, data dari kementerian statistik menunjukkan pada hari Senin.
Itu dibandingkan dengan pertumbuhan yang direvisi 0,5 persen dalam tiga bulan sebelumnya dan 1,0 persen menurut jajak pendapat ekonom Reuters.
Dilansir dari Channel News Asia India, Senin (31/5) juga merevisi perkiraan PDB tahunannya untuk tahun fiskal, memperkirakan kontraksi 7,3 persen, kurang dari perkiraan sebelumnya -8,0 persen.
Upaya vaksinasi yang lambat dan pembatasan lokal setelah gelombang kedua besar infeksi dan kematian di seluruh negeri telah menghantam kegiatan ekonomi seperti ritel, transportasi dan konstruksi sementara jutaan orang kehilangan pekerjaan.
India telah mencatat 28 juta infeksi Covid-19 dan 329.100 kematian pada hari Senin. Meski begitu, peningkatan mulai melambat.
Ekonom mengatakan, perkembangan ekonomi menghadapi perlambatan bahkan sebelum pandemi. Saat ini melihat jatuhnya permintaan konsumen, yang menyumbang lebih dari 55 persen dari ekonomi, karena pendapatan rumah tangga dan pekerjaan telah menurun.
Ekonom di Institutional Equities Elara Capital Mumbai, Garima Kapoor mengatakan, angka PDB Maret mencerminkan dampak pembukaan ekonomi sebelum gelombang kedua melanda.
"Dengan demikian, peningkatan belanja konsumen akan lebih bertahap daripada gelombang pertama, dengan vaksinasi menjadi pendorong utama."
Bank sentral, yang telah menjaga kebijakan moneter tetap longgar sambil meningkatkan likuiditas bagi perekonomian, mengatakan pekan lalu bahwa prospeknya akan bergantung pada seberapa cepat India dapat menahan infeksi.
- Taruna Militer dan Anggota TNI Membanggakan Di Kancah Internasional
- Ke Singapura, Retno Bawa Agenda Penanggulangan Teroris Hingga Perundingan RCEP
- Asosiasi Industri Kayu Kota Hita Lebih Pilih Orang Indonesia Tutupi Kekurangan Tenaga Kerja