Segi Fiskal Mampu Membayar, Pemkab Blora Akan Hutang Rp 250 Miliar untuk Perbaikan Semua Jalan Rusak

Banyak Keluhan Masyarakat Soal Jalan Rusak
Bupati Blora, Arief Rohman. (IST)
Bupati Blora, Arief Rohman. (IST)

Persoalan jalan rusak di Kabupaten Blora nampaknya akan segera teratasi. Pasalnya, Bupati Blora Arief Rohman terus berupaya dalam mewujudkan 'Blora Bebas Jalan Rusak'.


Antaralain yakni melalui mekanisme penganggaran APBD. Belakangan, Arief bahkan memiliki sebuah terobosan yakni hutang.

Dikatakan Arief, pihanya memang enggan untuk setengah-setengah dalam pembangunan jalan rusak di wilayahnya.

Hal itu lantaran banyaknya keluhan masyarakat akan jumlah jalan rusak di Blora yang semakin banyak.

Dikatakan Arief, mekanisme penganggaran APBD untuk perbaikan jalan juga sudah dilakukan.

Hutang tersebut dilakukan supaya mempercepat perbaikan semua ruas jalan yang rusak di Kabupaten Blora.

Arief menjelaskan setidaknya ada sejumlah calon lembaga keuangan bank yang disebutkannya bisa jadi opsi pilihan utang daerah, dengan besaran mencapai ratusan miliar rupiah. Satu di antaranya yaitu Bank Jateng.

"Kita ini ada mekanisme dibolehkan melakukan pinjaman," ucap Arief beberapa waktu lalu.

Arief mengatakan, persoalan jalan rusak selalu dikeluhkan warga dan keluhan itu selalu didengarnya saat paripurna maupun acara lainnya.

"Biar masyarakat bisa merasakan ketika dibangun awal tahun," katanya. 

"Akan terjadi dampak untuk ekonomi, jalan juga lancar, pendidikan, orang mau ke sekolah juga lancar, dan lainnya," ungkap Gus Arief, sapaan akrabnya.

Ia memandang, selama ini pemerintah Kabupaten Blora mampu menganggarkan per tahunnya sekitar Rp100 miliar untuk kebutuhan infrastruktur jalan.

Artinya, dari segi fiskal anggaran Blora dianggap mampu membayar utang daerah jika itu diwujudkan.

"Jadi setiap tahunnya membangun sekitar seratus-seratus. Lha ini, kita manfaatkan Rp250-300 miliar yang mestinya tahun 2023 dan 2024, kita ajukan tahun 2022," katanya.