Penanganan banjir di Kota Semarang akan dilakukan mulai dari hulu hingga hilir.
- TP PKK Batang Sosialisasikan Gemar Makan Ikan
- Polres Boyolali Kerahkan 400an Persinil Gabungan
- 600 Relawan Pemulasaran Jenazah Mendapat Bantuan Sembako dari Pemkot Semarang
Baca Juga
Penanganan banjir di Kota Semarang akan dilakukan mulai dari hulu hingga hilir.
"Kita baru bekerja di hilir, kita belum bekerja di hulu, karena hulu ini yang harus kita tangani secara masif dan kami (Pemkot) akan berpikir seperti itu,†Ujar Iswar Aminuddin, Sekretaris Daerah Kota Semarang, saat ditemui di Balaikota Semarang, Rabu sore (21/10).
Iswar mengatakan, persoalan banjir bisa berdampak besar bagi masyarakat, mulai dari kerugian material hingga di sisi kesehatan, jika tidak ditangani dengan benar.
"Artinya semua pekerjaan harus dari hulu sampai ke hilir, kalau kita bicara di hilirnya saja kita tidak tangani hulunya itu juga akan menjadi persoalan baru dan akan menjadi bom waktu ketika hulu tidak kita tangani," keluhnya.
Dirinya mengimbau, pihak DPU harus tetap berkomitmen untuk memikirkan konsep perencanaan penanggulangan banjir. Karena luas genangan dan luasan banjir Semarang harus semakin dikurangi.
"Konsep perencanaan, desain sudah dipikirkan, tinggal bagaimana PU membuat program-programnya, kira-kira daerah hulu seperti apa bisa dilihat dari kajian-kajian perencanaan yang sudah kita susun dahulunya, yang kemudian dibagi-bagi sehingga setiap tahun anggaran kelihatan progress nya, mana dulu yang akan digarap," katanya.
Untuk penanganan daerah hulu, Iswar menambahkan, konsep terasering dan tangkapan air harus sudah ada, sehingga nantinya air hujan akan benar-benar masuk kedalam tanah, dan bukan meluap ke jalanan.
"Tidak ada volume yang menjadi run off itu lebih kecil daripada air yang masuk kedalam tanah, kalau sekarang kan terbalik lebih besar run off-nya timbang air yang masuk kedalam tanah," tambah dia.
Penanaman pohon-pohon resapan air seperti pohon sukun dan sengon juga bisa dilakukan untuk penanggulangan banjir. Selain itu pembuatan embung juga sudah menjadi bagian perencanaan.
"Embung-embung juga sudah ada perencanaan ini, saya kira persoalan banjir secara hilir kita tidak ada persoalan, tahun ini terakhir sungai beringin sudah mau jalan dengan angka berapa ratus miliar, tinggal bagaimana kemudian perencanaan secara makro tentang banjir itu sudah ada tinggal dibuatkan DED tahun ini lalu sampaikan juga literasi pada masyarakat," tandasnya.
- Dari Purbalingga Dan Banjarnegara, Langkah Pertama Menuju Baitullah
- Perawat Jenazah Kota Semarang Bakal Terima Uang Bisyaroh Setiap Bulan
- 42 OPD Pemkot Semarang Meriahkan Lomba Nyanyi Dangdut