Sekitar 4.000 Ton Pupuk Urea Bersubsidi di Rembang Mubazir?

Belum Ditebus Petani
Suasana penyaluran pupuk bersubsidi di pengecer di Desa Oulo, Rembang Kota. Yon Daryono/RMOLJateng
Suasana penyaluran pupuk bersubsidi di pengecer di Desa Oulo, Rembang Kota. Yon Daryono/RMOLJateng

Hingga pekan ini, serapan atau penyaluran tiga jenis pupuk bersubsidi di Rembang jika di rata-rata, belum mencapai 70 persen. Mubazir?.

Salah satu sebabnya adalah, curah hujan untuk Musim Tanam (MT) I belum merata. selain itu, ada sebagian petani yang namanya terdaftar di Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), namun karena belum ada dana untuk menebus pupuk.

Data yang diperoleh RMOLJateng dari Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Rembang, Jumat (15/11), menyebutkan, dari alokasi pupuk urea sebanyak 30.386.493 ton baru terserap 20.003.312 ton atau 65,83 persen.

Kemudian pupuk NPK/Ponska dari alokasi 30.463836 ton tersalurkan 22.428.785 ton atau 73,62 persen dan yang paling rendah serapannya adalah pupuk organik dari alokasi sebanyak 10.750.000 ton baru tersalurkan 33.100 ton atau 0,27 persen.

Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Sarana Pertanian Rinto Fatkurina ketika di konfirmasi RMOLJateng, Jumat (15/11) mengatakan, pihaknya masih optimis penyaluran atau serapan pupuk di Rembang akan mencapai 100 persen.

"Kami terus mendorong para ketua kelompok tani atau yg Kelomtan agar ngoyak-oyak para anggotanya agar segera menebus pupuk bersubsidi. Jika nanti lepas Bulan Desember dan pupuk bersubsidi habis, para petani akan lebih berat karena harga pupuk nonsubsidi akan lebih mahal," ungkap Rinto.

Dia menambahkan, untuk menebus pupuk sangat mudah. Yakni hnya dengan KTP atau Kartu Tani yang penting mereka sudah masuk RDKK. Nebus pupuknya di pengecer sebagai tangan panjangnya PT Pupuk Indonesia.

Supadi, Sogir dan Lilik ketiganya petani asal Desa Waru Rembang Kota, Kuangsan (Kaliori) dan Desa Kemadu Kecamatan Sulang, mengaku pihaknya sudah menebus pupuk.

Terpisah Pengawas pupuk dari PT PI Safii kepada RMOLJateng mengatakan, meski belum mencapai 100 persen namun penyaluran pupuk bersubsidi di Rembang cukup.lancar.