Musibah kebakaran terjadi di tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang pada Senin (18/9) siang. Sekitar dua hektar area yang ada di TPA terbakar.
- Sebelum Dimakamkan, Almarhum Djatmiko Wardoyo 'Dipertemukan' Sejenak dengan Istri Tercinta di Depan Rumah Duka
- Ketepatan Waktu (OTP) Kereta Api, Masih Jadi Prioritas Masyarakat
- Ini Resep Khusus Peternak Karanganyar yang Sapinya Dibeli Jokowi
Baca Juga
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meninjau lokasi kebakaran, mengatakan, area yang terbakar adalah zona pasif yang memiliki total luasan sekitar tiga hektar.
“Jadi total kemungkinan sekitar dua hektar karena yang tidak aktif (luasnya) tiga hektar," kata Ita, sapaan akrabnya, Senin (18/9) malam.
Sebagian zona pasif tersebut, lanjut Ita, sempat digunakan untuk proyek landfill gas methan. Proyek tersebut memanfaatkan sampah yang ditutup untuk diubah menjadi gas methan. Namun memang saat ini proyek tersebut sudah tidak menghasilkan.
Pemadaman sendiri berlangsung lama karena kemungkinan masih ada sisa-sisa gas methan dari lokasi tersebut.
"Saat ini sudah tidak menghasilkan. Kemungkinan masih ada sisa-sisa gas methan, sehingga agak lama (padamnya),” bebernya.
Pemadaman bahkan dilakukan hingga petang. Pemadaman tidak hanya dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang saha tapi juga dibantu oleh beberapa stakeholder terkait.
"Kami minta bantuan dari Pelindo, Angkasa Pura, KIW, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Kendal. Kebutuhan untuk tanki harus cepat. Ini mempermudah mobilisasi pemadaman," tuturnya.
Ita meminta dinas terkait terus melakukan monitoring hingga proses pendinginan. Ke depan, pihaknya meminta Damkar bersiaga di TPA Jatibarang untuk mengantisipasi kebakaran.
- Gerakan Jalan Lurus Harus Turut Bantu Pemerintah Atasi Berbagai Persoalan Masyarakat
- Pemkot Solo Tambah Lokasi Isoter di Beteng Vastenberg
- Pastikan Hak Terdakwa dan Narapidana Terpenuhi, Rutan Salatiga Didatangi Hakim Wasmat
