Selamatkan Labi-labi, Maximus Edukasi Warga soal Hewan Langka

Maximus Gladiator dan tim Yayasan Somatua yang berkeliling ke kampung-kampung menemukan adanya Labi-labi di rumah warga. Saat itu, Maximus sedang berada di kampung dekat Rumah Sagu Keakwa. Tiba-tiba dirinya melihat seekor labi-labi betina besar di rumah warga.


Labi-labi adalah ikan dengan jenis kura-kura berpunggung yang memiliki moncong seperti babi. Hewan ini termasuk satwa langka yang terancam punah. Jumlahnya di alam terus menurun karena dikonsumsi masyarakat. 

Sembari mengobrol, Sang Gladiator bertanya pada warga pemilik rumah,  dari mana ia mendapatkan labi-labi ini. Warga itu mengaku, menangkap labi-labi di sungai. Rencannya, labi-labi ini hendak dimasak untuk disantap.

Sontak, Maximus memberitahu warga tersebut bahwa labi-labi tersebut tidak boleh dikonsumsi.

“Labi-labi ini saya beli, ini tidak boleh dimakan, harus dilepas ke habitatnya,” jawab Maximus tegas, pada warga tersebut. 

Maximus lantas membawa labi-labi ke sebuah jembatan di pinggir sungai. Sambil membasahi cangkang labi-labi, Maximus melepasnya kembali ke alam.

Pelepasan labi-labi ini diikuti dengan derai air mata dari si mama pemilik rumah. Sedu sedan terdengar, membuat perhatian Maximus teralihkan.

Mama pemilik rumah ini menangis bukan karena sedih dengan kepergian labi-labi, tapi karena tidak jadi masak labi-labi.

Dengan tenang, Maximus memberi pengertian pada mama, bahwa labi-labi tidak boleh lagi dikonsumsi. 

‘’Semoga dengan ini, masyarakat semakin teredukasi,’’ kata Maximus, Senin (5/6).