Rencana pembangunan masa depan dalam tata wilayah Kota Semarang tentu sekarang sudah dipersiapkan pemerintah. Berbagai permasalahan dihadapi, mulai polusi udara, kemacetan, dan transportasi umum harus ditingkatkan agar nyaman dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
- Pemkab Magelang Dorong Percepatan Pembangunan TPST Pasuruhan
- Sentra Vaksin Balaikota Sediakan 2.000 Dosis Perhari Untuk Suntikan Kedua
- Transportasi Aman: Polres Tegal Gelar Ramp Check Untuk Armada Bus Slawi
Baca Juga
Pengamat Transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, semuanya tergantung infrastuktur agar sesuai program direncanakan pemerintah dan demi masyarakat. Tetapi, Semarang masa depan tantangan terberat salah satunya dalam mengatasi polusi udara.
"Jumlah kendaraan bermotor setiap tahun semakin banyak dan menciptakan polusi udara parah. Ini juga tidak dapat dibiarkan harus ditangani supaya lingkungan bersih dan nyaman demi masyarakat," kata Djoko, Senin (29/7).
Di dalam tata kota konsep pembangunan modern, Djoko menilai, infrastruktur termasuk transportasi publik untuk masa depan harus ramah lingkungan. Masyarakat juga saat pemerintahan membuat kebijakan rencanakan transportasi pindah ke moda angkutan umum mesti mendukung, tujuannya juga untuk menekan pencemaran lingkungan dampak polusi.
Selain itu, bila dirasa perlu serta dibutuhkan, Djoko berharap, sebagai kota metropolitan, Semarang juga sebaiknya tegas mempunyai aturan dalam pembatasan kendaraan. Sehingga, masyarakat juga akan tertarik untuk pindah menggunakan transportasi umum.
"Transportasi umum di Semarang harus ditingkatkan kualitasnya. Selain itu, jumlah kendaraan di jalanan harus dibuat aturan khusus, ada semacam pembatasan. Karena, Semarang sebagai salah satu Kota Metropolitan berkembang di Indonesia, pertumbuhan kendaraannya setiap tahun tinggi dan menyebabkan persoalan kemacetan," terang Djoko.
- Pantau Vaksinasi Di Solo, Kapolri Salurkan Bansos Bagi Masyarakat Terdampak PPKM Darurat
- 800 Dosis Vaksin Diberikan ke Masyarakat Mranggen Demak
- Nataru Dan Libur Nasional Arus Ke Jawa Tengah Senantiasa Padat