Sejumlah sembilan kelurahan di Kota Pekalongan masuk kategori daerah endemis DBD.
- Kapolres Salatiga Pantau Vaksin Moderna untuk Mahasiswa IAIN Salatiga
- Kebut Vaksinasi Anak, Polda Jateng Siapkan Ribuan Dosis Vaksin Per Hari
- Stok Vaksin Menipis, Beberapa Sentra Vaksinasi Hanya Layani Dosis Kedua Hingga Hari Ini
Baca Juga
Hal itu dinyatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto.
Ia merinci sembilan kelurahan tersebut yaitu Podosugih, medono, sapura kebulen, buaran keradenan, poncol, noyontaan sari, padukuhan, kalibaros, dan sentono.
"Kalau jumlah kasus, untuk Demam Berdarah biasa 60, sedangkan DB Dengue lima kasus," katanya pada RMOLJateng, Sabtu (15/2/2020)
Slamet berujar pihaknya sudah menyiapkan beberapa upaya untuk mencegah penyebaran DBD.
Pihaknya mengaktifkan program satu rumah satu jumantik.
Epidomolog Dinkes Kota Pekalongan, Opik Taufik , mengatakan faktor cuaca yang mempengaruhi peningkatan kasus DBD.
Contohnya, banyak tempat penampungan air semisal bekas botol mineral bisa jadi sarang nyamuk.
"Apalagi musim hujan, belum sempat kering sudah basah lagi," tuturnya.
Ia menyebut pada 2019, jumlah kasus DBD di kota Pekalongan mencapai 57 kasus dengan satu orang meninggal dunia.
- Bantu Atasi Penyakit Gudik, Tim Dosen Farmasi UMKU Tularkan Resep Rahasia
- Tiga Kepala Daerah Dukung Indonesia Segera Lepas dari Pandemi Covid-19
- Keren, 16 Organisasi Profesi Kesehatan di Batang Gelar Layanan Kesehatan Gratis