- Pengusaha Sebut Waduk Cacaban Punya Potensi Destinasi Wisata Nasional
- Masih Banyak Peminat, Kontes Batu Klawing Berpotensi Jadi Event Nasional
- Berburu Berkah, Caleg hingga Capres Datangi Makam Sunan Kuning
Baca Juga
Bagi warga Semarang, Pasar Kuliner Kauman, bukan hal yang aneh lagi. Sebab, pasar yang buka setiap Jumat hingga Minggu malam di sepanjang jalan Alun-alun Kauman, merupakan lokasi yang asyik buat kongkow sambil huting ragam kuliner khas nusantara serta berbagai jajanan kekinian.
Seperti yang terpantau pada Sabtu (24/2) malam. Pasar Kauman cukup ramai yang sebagian besar anak-anak muda. Ada juga, pengunjung yang datang rombongan bersama keluarga.
Konsep street food Pasar Kuliner Kauman ini juga harganya bersahabat bagi pengunjung, rata-rata untuk makanan dan minuman berkisar mulai Rp 3.000-20.000, murah meriah.
Salah satu pengunjung, Ika (25) mahasiswa perantau mengaku senang bisa berkunjung ke Pasar Kauman karena pilihan kulinernya lengkap dan murah bagi kantong mahasiswa dan pelajar.
Suasana tempatnya juga bagus, Alun-alun Kauman malam hari cocok untuk tempat santai sambil mengobrol dengan teman.
"Sudah lama akhirnya baru kesampaian malam ini. Beli kulinernya di Pasar Kauman, pilihan banyak dan harganya murah. Terus bisa dinikmati di atas Alun-alun sambil santai-santai bareng, pas lah bisa buat tempat nongkrong akhir pekan buat mahasiswa rantau tanggal tua lagi, hahaha," katanya sambil bercanda.
Pengunjung lain, Rima datang berwisata kuliner dengan mengajak keluarga. Menurut dia, pusat kuliner baru Pasar Kauman bisa jadi pilihan alternatif akhir pekan jika tidak mau kulineran di Semawis.
Justru, kata dia, lebih luas, sehingga nyaman. Kuliner yang dijual pun banyak pilihannya, dibandingkan Semawis tidak kalah bahkan konsepnya juga mirip, sama-sama tersedia berbagai macam jenis makanan, minuman, dan jajanan.
"Imlek ke Semawis pasti mustahil ramainya kayak apa. Ke sini melipir karena tempatnya luas jadi nyaman tidak uyel-uyelan. Lengkap juga sih, kuliner daerah banyak, makanan rasa-rasa barat ada, jajanan alat-ala sekarang pilihannya banyak. Nggak rugi datang bareng keluarga anak-anak seneng bisa lari-lari main di alun-alun, murah yang paling penting. Overall, lebih murah daripada kulineran sekeluarga ke Semawis," ucapnya.
- Masjid Berusia 157 Tahun Yang Dibangun Hanya Dalam 4 Jam, Rahasia Dibalik Pertarungan Melawan Ular Penjaga
- Menunggu Buka Puasa, Warga Semarang Ngabuburit Di Jalan Madukoro
- JMSI Dukung Kota Sabang Jadi Kawasan Strategis Nasional