Serunya Wisata Petik Madu dari Sarangnya di Batang

Kabupaten Batang terkenal sebagai pusat penjualan madu alami. Tidak hanya penjualan, ternyata ada lokasi wisata petik madu alami di hutan.


Para wisatawan bisa menikmati pengalaman langsung memanen madu dari sarangnya. Lokasi wisata itu terletak di hutan karet PT PN IX, desa Kedawung, kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang.

Adalah Lestari, pria yang sudah 37 tahun menggeluti usaha madu alami sebagai pemandu utama. Pada para wisatawan, ia menjelaskan proses madu membuat sarang hingga menghasilkan madu.

"Jenis lebah yang ada di sini bernama latin anthophila. Madu yang bisa menempuh perjalanan hingga 60 kilometer untuk berburu nektar bunga," kata Lestari di lokasi, Senin (17/1).

Ia menjelaskan terdapat banyak jenis madu, semisal madu karet. Namun, ia menyebut madu produksinya sebagai madu hutan. 

Alasannya, jenis lebah ternaknya bisa mengambil nectar dari wilayah yang jauh. Tidak sebatas pohon karet di kawasan huta  milik PT PN IX.

Untuk beternak madu, ia dan istrinya menyiapkan 400 kotak sarang lebah. Ia memanen tiga hingga 10 kotak perhari. Tiap kotak bisa menghasilkan lebih dari 3 liter madu.

"Kalau lebah memproduksi madunya maksimal tiap 25 hari. Jadi, digilir saja, bisa panen tiap hari," tuturnya.

Para pengunjung bisa mencicipi langsung rasa madu yang dipanen dari sarangnya. Selain itu, juga madu yang sudah dikemas.

Lestari menjual madu per botol ukuran sirup seharga Rp 120 ribu. Lalu, untuk madu yang sudah berusia 10 tahun ke atas, dihargai Rp 170 ribu per botol.

"Semakin lama disimpan akan semakin hitam dan berkhasiat," kata pria berumur 54 tahun itu.

Ia mengatakan penjualan madunya hingga ke luar kota, mulai dari Kota Semarang, Yogyakarta hingga Cirebon. Khasiatnya pun bermacam-macam, mulai dari penambah stamina hingga obat untuk berbagai penyakit.

Novia (27), seorang pengunjung, merasa takjub dengan proses panen madu. Ia pun menyaksikan sendiri ketika Lestari mengambil madu dari sarangnya.

"Pengalaman yang menarik ini. Tidak semua orang berkesempatan melihat proses panen madu dari sarangnya," katanya.

Warga Kota Pekalongan itu berharap wisata petik madu bisa dikembangkan. Apalagi, wisatawan bisa merasakan madu yang baru dipanen. Menurutnya, hal itu yang akan jadi daya tarik sendiri.