Setyo Sukarno Guru Panutan Warga Wonogiri, Jabat Bupati

Setyo Sukarno Bupati Wonogiri 2025-2030. Dokumentasi
Setyo Sukarno Bupati Wonogiri 2025-2030. Dokumentasi

Wonogiri - Setyo Sukarno resmi menjadi bupati Wonogiri. Berpasangan dengan Imron Rizkyarno, ia memenangi Pemilihan Pemimpin Daerah (Pilkada) 2024.

Diusung oleh PDI Perjuangan, Gerindra, PAN dan Nasdem, Setyo-Imron berhasil mengumpulkan mayoritas simpati masyarakat menggungguli pasangan Tarso-Teguh dengan 308.045 suara atau 55% dari total suara pemilih.

Dengan kemenangannya maka Setyo berhak mengikuti pelantikan serentak kepala daerah yang akan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, di Jakarta, Kamis (20/02).

Memulai karier sebagai guru di SMK Pancasila 3 di tahun 1992, pria yang lahir di Baturetno, Wonogiri pada 6 Agustus 1966 ini memutuskan untuk menjajal dunia politik. PDI Perjuangan dipilihnya sebagai rumah untuk menyuarakan hati dan mengobarkan tekad perjuangan demi membela kepentingan rakyat daerahnya.

Sejak tahun 1999, Setyo berhasil duduk di kursi dewan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wonogiri, bahkan hingga 5 periode. Kinerjanya yang prima mengantarkannya mencapai puncak karier legislatif sebagai Ketua DPRD Kabupaten Wonogiri periode 2014-2020.

Suami dari Sri Rahayuningsih yang dikaruniai 2 putra ini meninggalkan jabatan Ketua DPRD sejak menerima pinangan Joko Sutopo untuk maju ke panggung demokrasi Pilkada 2020.

Rekam jejak yang mengesankan warga atas kinerja Jekek, sapaan akrab Joko Sutopo, selama kememimpinannya di periode sebelumnya melenggangkan langkahnya menempati jabatan Wakil Bupati Wonogiri.

Lebih dari 4 tahun masa jabatannya sebagai wakil bupati telah memberinya pengalaman yang cukup. Desakan warga dan restu partai menjadi alasan pengambilan keputusan untuk kemudian maju di perhelatan pilkada 2024. Bersama Imron, Setyo berhasil memenangi hati rakyat dan akan memimpin Wonogiri dengan semangat go nyawiji mbangun Wonogiri.

Pria penghobi gowes dan tenis ini akhirnya berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pelantikan yang akan dilanjutkan dengan retret atau pembekalan kepala daerah terpilih hasil pilkada 2024.