Calon Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan akan membuat prioritas program jika terpilih kembali dalam ajang pemilihan Wali Kota Semarang pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang.
- Gibran Kunjungi Labuhan Bajo Sebagai Kepedulian Untuk Indonesia Timur
- Pilgub Jateng, Kaesang Ingin Lutfi
- Ganjar Dinobatkan Jadi Keluarga Laskar Sasak di NTB
Baca Juga
Calon Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan akan membuat prioritas program jika terpilih kembali dalam ajang pemilihan Wali Kota Semarang pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang.
Menurutnya, dengan kemampuan finansial Kota Semarang saat ini, memaksakan semua pelaksanaan program dalam waktu bersamaan, bukanlah sebuah keputusan yang bijak.
Apalagi dalam masa pandemi saat ini, sektor - sektor yang terdampak, menjadi paling mendesak untuk disentuh. Hal itu diungkapkan pria yang akrab disapa Hendi tersebut saat berdialong dengan sejumlah seniman di Taman Budaya Raden Saleh, Minggu (29/11).
Lebih lanjut Hendi menceritakan, dalam pengalaman memimpin ibu Kota Jawa Tengah sejak tahun 2011 sebagai Pelaksana Tugas Wali Kota Semarang, membagi anggaran ke dalam seluruh program tidak akan membuat tendangan yang berarti.
"Kalau mau buat kegiatan, model anggarannya jangan sedikit - sedikit. Karena kalau anggarannya dibagi sedikit-sedikit, pasti tidak akan nendang. Maka kalau misal ada 13 sub-sektor, tahun ini 5 sub-sektor dulu, sisanya tahun berikutnya dan seterusnya," tekan Hendi.
Namun di sisi lain, Hendi menyadari masing - masing pihak pasti memiliki ego untuk didahulukan, karena itu dirinya berharap rasa cinta kepada Kota Semarang harus dikedepankan.
"Tapi kalau pada sebuah ego, saya harus begini, saya harus begitu, pasti tidak akan jalan. Maka mari kita kembali lagi pada rasa cinta pada kota ini, Kota Semarang harus bangkit. Kita harus lihat kiri kanan, idealismenya tetap harus dipertahankan, tapi dalam kenyataannya memang harus ada beberapa yang didahulukan," pinta Hendi.
Untuk itu dalam kesempatan tersebut, Hendi menitipkan pesan kepada seluruh pegiat seni yang hadir, agar selalu menjaga komunikasi, sehingga tidak muncul kesalahpahaman.
"Yang pasti sedulurnya njenengan yang namanya Hendi ini tidak punya ilmu kebatinan, kalau hanya dibatin tapi tidak dikomunikasikan, saya pasti tidak tahu mau nya seperti apa. Karena itu saya harap komunikasi kita dapat terjaga, selama taat azaz dan peraturan, semua masih rembugable," seloroh Hendi.
- Ganjar: Ara Memang Dekat dengan Pak Jokowi
- Demokrat Berikan Sinyal Tak Dukung Jokowi Di 2019
- Satu Kursi PDIP di DPRD Batang Kosong 4 Bulan