Siapkan 14.693 Personel, Polda Jateng Siap Sambut Pemudik

Istimewa
Istimewa

Guna memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana dalam rangka pengamanan arus mudik dan balik, pengamanan tempat ibadah, serta kawasan wisata selama Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Polda Jawa Tengah menggelar Latihan Pra Operasi (Latpraops) Ketupat Candi 2025 di Posko Terpadu Gerbang Tol Kalikangkung, Kota Semarang, pada Kamis (20/3).


Kegiatan tersebut dipimpin oleh Karo Ops Polda Jateng, Kombes Pol Basya Radyananda, didampingi Dirlantas Kombes Pol Sony Irawan. Turut hadir Pejabat Utama (PJU) Polda Jateng, para Kapolres, Kabag Ops, Kasat Lantas, dan Kasat Samapta dari 35 Polres jajaran.

Kombes Pol Basya Radyananda menyampaikan bahwa Operasi Ketupat Candi 2025 akan melibatkan 14.693 personel. Terdiri dari 1.140 personel Polda Jateng, 11.182 personel Polres jajaran, dan 2.317 personel gabungan dari instansi terkait. Para personel akan ditempatkan di 112 pos pengamanan, 33 pos pelayanan, 31 pos terpadu, 26 pos rest area, dan 11 pos SAR air.

“Fokus pengamanan tahun ini meliputi arus mudik dan balik, pengamanan kawasan wisata dan pusat keramaian, serta pengamanan ibadah Idul Fitri. Seluruh aspek tersebut harus dilakukan secara kolaboratif antarinstansi,” ujar Kombes Pol Basya.

Sementara itu, Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Sony Irawan, menekankan pentingnya keterlibatan seluruh Kapolres untuk memahami tantangan lapangan. Ia menyebut, sekitar 39 juta pemudik dari total 146 juta pemudik nasional akan masuk ke Jawa Tengah.

Sebanyak 60 persen dari mereka diproyeksikan menggunakan jalur tol, sementara sisanya melalui jalur arteri. Dari pemetaan, diproyeksikan volume arus mudik meningkat 1,2% dari 471.208 kendaraan pada 2024 menjadi 476.725 kendaraan pada 2025.

Sebanyak 66,4% kendaraan akan masuk melalui Gerbang Tol Kalikangkung, sedangkan sisanya melalui Exit Tol Pejagan. Ruas tol Solo-Jogja diprediksi mengalami lonjakan lalu lintas sebesar 47,9%, dari 34.467 kendaraan pada 2024 menjadi 66.158 kendaraan pada 2025.

Puncak Arus Mudik dan Balik

Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025 (H-3 Lebaran) dengan volume kendaraan mencapai 70.096 unit per hari. Sementara itu, puncak arus balik diprediksi pada 6 April 2025 (H+5 Lebaran) dengan jumlah kendaraan mencapai 78.177 unit.

Kombes Pol Sony Irawan menambahkan bahwa jalur prioritas pengamanan mencakup jalur tol Pejagan-Kalikangkung-Dalam Kota Semarang-Sragen serta Solo-Jogja, termasuk jalur tol Pejagan dan arteri Pejagan-Ajibarang.

Lima Jalur Mudik Hasil Identifikasi Polda Jateng:

-. Jalur Pantura (Brebes-Blora) sepanjang 367 km.

-. Jalur Tol (Brebes-Sragen & Semarang-Demak) sepanjang 347 km.

-. Jalur Tengah (Brebes-Surakarta) sepanjang 555 km.

-. Jalur Selatan (Cilacap-Wonogiri) sepanjang 250 km.

-. Jalur Selatan-Selatan (Daendels) sepanjang 211 km.

Untuk memaksimalkan pengamanan, diterapkan strategi aglomerasi dengan membagi wilayah pengamanan ke dalam lima aglomerasi besar:

-. Aglomerasi 1: Banyumas, Cilacap, Brebes, Tegal, Kota Tegal, Purbalingga, Pemalang (Kapolresta Banyumas).

-. Aglomerasi 2: Wonosobo, Kota Magelang, Banjarnegara, Temanggung (Kapolres Wonosobo).

-. Aglomerasi 3: Surakarta, Klaten, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Sidoarjo (Kapolresta Karanganyar).

-. Aglomerasi 4: Kota Semarang, Salatiga, Kabupaten Semarang, Demak, Kendal (Kapolrestabes Semarang).

-. Aglomerasi 5: Semarang, Brebes, Tegal, Kota Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kota Pekalongan, Batang, Kendal, Salatiga, Boyolali, Sidoarjo, Karanganyar, Sragen, Klaten (Dirlantas Polda Jateng).