Sidak Di Kendal, Ganjar Wacanakan Katantina Kecamatan

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan sidak rumah sakit darurat Covid-19 (RSDC) di Kabupaten Kendal, Sabtu (19/6/2021).


"Saya coba keliling cek di Kendal bersama bupatinya. Ada rusunawa (RSDC) bagus, tinggal dilakukan perbaikan sedikit, penambahan ruangan karena potensi masih tinggi," katanya.

Selain itu, Ganjar juga melihat langsung kondisi kelurahan Karangsari Kendal yang  menjalani isolasi mandiri selama penerapan lockdown Covid-19.

Bahkan orang nomor 1 di Jawa Tengah ini mewacanakan daerah yang masuk zona merah untuk menyiapkan lokasi karantina per kecamatan dan tidak lagi terpusat di kabupaten.

Hal ini untuk mengantisipasi penuhnya rumah sakit, akibat lonjakan pasien Covid-19.

"Darerah kota/kabupaten yang masuk zona merah harus segera siapkan lokasi Karantina per kecamatan. Langkah ini untuk warga yang mengalami gejala ringan, sedangkan yang mempunyai gejala tinggi langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,” jelasnya.

Ganjar melihat kondisi warga satu kampung di kelurahan Karangsari kecamatan Kendal Kota yang menjadi klaster takziah dengan menggunakan sepeda didampingi Bupati Kendal Dico Ganinduto berdialog dengan warga yang di-lockdown.

Ganjar menjelaskan warga yang menjalani isolasi mandiri di Kelurahan Karangsari bukan lagi banyak tetapi sangat banyak, sehingga langkah antisipasi pemerintah daerah dengan melokalisir agar tidak terjadi penularan sudah tepat.

"Satu Desa Karangsari ada banyak yang isolasi sampai 82 orang di satu gang. Padahal ada 3 gang. Prokes dilakukan bisa mencegah persebaran yang cepat. Jangan-jangan ini varian baru, kita bangun asumsi agar kita benar-benar siaga," terangnya.

Dengan terjadinya lonjakan positif Covid-19 ini, diakuinya berani berasumi bahwa penularan yang sangat cepat dan banyak ini diakibatkan varian baru.

Dengan demikian nantinya benar benar siaga dan menambah tempat tidur.

"Saya tadi sudah berbincang dengan bupati bahwa kita harus berasumsi bahwa penyebaran covid ini karena varian baru sehingga benar-benar harus siaga. Jika ada kesulitan tempat tidur, alat kesehatan dan tenaga kesehatan pemerintah propinsi siap membantu,” terangnya.

Ia juga mengapresiasi langkah Pemerintah Kendal dengan mendirikan dapur umum yang memberikan makanan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri.

Dengan demikian semangat gotong royong dan jogo tonggo masih terjaga dan meringankan warga yang menjalani isolasi mandiri.

"Saya apresiasi langkah cepat pemkab Kendal untuk mendirikan dapur umum dan masyarakat Kendal yang masih melakukan jogo Tonggo. Ini harus terus dijaga dan tetap selalu membantu warga yang membutuhkan," tambahnya.

Ganjar juga menghimbau agar masyarakat yang berada di zona merah Covid-19 melaksanakan ibadah di rumah sementara waktu.

Ia juga siap membantu pemerintah daerah dalam hal menyediakan sarana prasaran pendukung dan sumber daya manusia di rumah sakit.

"Saya senang ibu-ibu aktif masak sudah 8 hari lebih. Spirit jogo tonggo jalan, kekuatan ketahanan yang bagus dan rawat agar masyarakat nyaman. (Jika) terjadi peningkatan tinggi, kita harus tegas, gak boleh ragu," tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kendal Ferinado Rad Bonay mengatakan, sebelum melihat kondisi warga satu kampung yang isolasi mandiri, Gubernur Ganjar melihat Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC). Dikatakan Ferinando,  kesiapan RSDC untuk mengantisipasi lonjakan pasien.

"Pak Gub bilang secara umum pengelolaan di RSDC sudah baik namun gubernur minta lantai atas yang belum terpakai segera disiapkan dan ditempati sebagai persiapan dan mengantisipasi melonjaknya pasien covid," kata Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bona, usai mendampingi Gubernur Jateng dan Bupati Kendal.

Terkait arahan gubernur daerah yang masuk zona merah ada untuk menyiapkan karantina per kecamatan, pihaknya sudah melakukan survey ke sejumlah tempat.

"Kita melihat bangunan sanggar kegiatan belajar (SKB) di Cepiring layak untuk dijadikan tempat karantina jika terjadi lonjakan Covid di Kendal karena jumlah kamar banyak dan ada kamar mandi di dalam,” pungkasnya.