Simulasi Penanganan Kebakaran Rutan Banjarnegara Bersama Damkar

Petugas Damkar Banjarnegara pragakan cara memadamkan api kepada Tamping. Arief/RMOLJateng
Petugas Damkar Banjarnegara pragakan cara memadamkan api kepada Tamping. Arief/RMOLJateng

Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi kebakaran, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Banjarnegara gelar simulasi penanganan kebakaran bersama tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Banjarnegara, Kamis (10/10).

Kegiatan simulasi yang melibatkan seluruh petugas serta Tahanan Pendamping (Tamping), khususnya yang bertugas dibagian dapur ini dibuka dengan penyampaian materi di Aula Gatotkaca oleh Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Banjarnegara. 

Simulasi ini merupakan arahan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan terkait pentingnya pemenuhan sarana prasarana (Sarpras) dan pelaksanaan simulasi penyelamatan kebakaran, terutama di dapur instansi Pemasyarakatan.

Kepala Rutan Banjarnegara, Bima Ganesha Widyadarma, menyampaikan apresiasi kepada pihak Damkar Banjarnegara yang bersedia hadir dan membagikan ilmu terkait penanggulangan kebakaran.

"Kegiatan ini penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan keterampilan petugas dalam menghadapi risiko di area yang rentang terbakar terutama pada area dapur,” kata Bima.

Sementara Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Banjarnegara, Freyana Kusuma menjelaskan, konsep dasar yang kami berikan ialah tentang "Segitiga Api" yang terdiri dari tiga elemen penting diantaranya sumber panas, oksigen, dan bahan bakar.

Freyana juga menekankan, bahwa kebakaran bisa dihentikan jika salah satu dari unsur tersebut berhasil diputus. “Perhatikan ketiga elemen tersebut, dan kebakaran dapat diatasi dengan cepat. Kami sangat memuji kesiapan Rutan Banjarnegara yang telah memasang peralatan proteksi kebakaran seperti fire block, karena hal ini masih jarang ditemukan di instansi lain." ungkapnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan tentang pentingnya proteksi kebakaran aktif dan pasif, termasuk jalur evakuasi, titik kumpul, dan pemasangan alat pemadam kebakaran seperti APAR dan Fire Block.

Usai pihak Dampak memberikan sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi pemadaman api di halaman Rutan Banjarnegara. 

"Para tamping kami pragakan berbagai metode cara pemadaman api, mulai dari menggunakan handuk basah, alat pemadam api ringan (APAR), hingga fire block, di bawah bimbingan langsung dari tim Damkar Banjarnegara." Imbuh Freyana.

Dalam kesempatan ini, koordinator petugas dapur, Sumarlin, menyampaikan, "Kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama bagi kami yang bertugas di area yang rawan kebakaran seperti dapur, sekarang kami lebih siap dan tahu langkah yang harus diambil jika terjadi kebakaran," ujarnya.

Dengan terlaksananya simulasi ini, diharapkan seluruh petugas dan tamping di Rutan Banjarnegara memiliki keterampilan yang lebih baik dalam penanganan kebakaran, sehingga mampu melakukan mitigasi bencana dengan lebih efektif di masa mendatang.