Sinoeng: Temukan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Laporkan!

Pj. Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi menyapa seorang anak saat sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan, anak dan TPPO Kota Salatiga, di Ruang Kaloka Gedung Setda Lantai 4, Rabu (31/5) .
Pj. Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi menyapa seorang anak saat sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan, anak dan TPPO Kota Salatiga, di Ruang Kaloka Gedung Setda Lantai 4, Rabu (31/5) .

Pj. Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi menyebutkan jika menyelesaikan masalah kekerasan pada perempuan dan anak dimulai dari sisi hulu dulu, bukan sisi hilir.


Hal ini ia sampaikan usai membuka sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan, anak dan TPPO Kota Salatiga, di Ruang Kaloka Gedung Setda Lantai 4, Rabu (31/05) .

Ia pun mengajak masyarakat untuk segera melaporkan ke DP3AP2KB Kota Salatiga jika menemukan tindak  kekerasan pada perempuan dan anak.

"Selain dari pada itu, kalau nanti ditemukan kasus untuk segera diselesaikan dan laporkan kepada pihak yang berwajib," kata Sinoeng.

Ia meminta para pihak terkait tidak  berkecil hati jika nantinya ditemukan angka secara kualitatif dalam jumlah yang mungkin ada peningkatan.

Hal itu menjadi satu indikator, terjemahannya banyak. Sehingga, bila menjumpai atau melihat indikasi dan potensi kekerasan terhadap perempuan dan anak di sekitar lingkungannya, segera melaporkan ke DP3AP2KB. Pelaporan ini tidak dikenakan biaya atau gratis.

Sinoeng mengajak semua pihak untuk bisa melihat apabila ada jumlah yang besar atau peningkatan, harus diwaspadai agar tidak terjadi kembali. Namun yang jauh lebih penting adalah kesadaran masyarakat untuk cegah potensi terjadinya kekerasan kepada perempuan dan anak termasuk perdagangan manusia.

"Mungkin karena besarnya kesadaran masyarakat untuk lapor. Kemudian bagaimana kita bisa tindak lanjut pada penanganan yang ada," jelasnya.

Sementara, kegiatan sosialisasi ini harus simultan dan dilakukan terus menerus, pada lingkup domestik/luar, tempat tinggal, tempat kerja bahkan sekolah. Hal tersebut menjadi upaya untuk meminimalisir potensi yang ada.

Ia mengajak para pihak melakukan secara bertahap dan dalam kelas-kelas yang lebih interaktif dengan menghadirkan narasumber yang lebih memberikan tutorial pada fakta fakta empirik, bukan pada devinisi.

"Tentu ini tidak  bisa berjalan atau bekerja atas satu dua pihak saja. Saya terima kasih kepada DP3AP2KB dengan melibatkan banyak  pihak  dan itu terus menerus kita lakukan," ajaknya.

Dirinya juga mengingatkan bahwa kejadian-kejadian seperti itu jangan distimatisasi dengan ungkapan.

Ia yakin dan percaya hukum positif itu akan selalu memberikan perlindungan kepada korban dan memberikan efek jera kepada pelaku. Harapannya, kejadian tersebut tidak terulang kembali.

"Lindungi perempuanmu, lindungi anak-anakmu, lindungi keluargamu karena itu bagian perlindungan bagi semua orang," pungkasnya.

Dalam kegiatan ini juga diserahkan bantuan usaha mandiri, Peningkatan Pendapatan Ekonomi Perempuan(PPEP) dan Kelurahan Responsif Gender dan Anak (KRGA).