Solo Belum Berlakukan PSBB

Wacana pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan  Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) termasuk di wilayah Solo Raya.


Pasalnya kasus penyebaran virus corona di Kota Solo, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Klaten dan Wonogiri tersebut dinilai mengkhawatirkan.

Menanggapi hal tersebut Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo sampaikan hingga saat ini Kota Solo belum akan melaksanakan PSBB.

"Kalau masyarakatnya itu disiplin. Baik disiplin dalam menggunakan masker, menghindari kerumunan maupun disiplin cuci tangan dan jaga jarak menurutnya itu hal yang baik untuk pencegahan," papar Walikota Solo, Rabu (22/4).

Ditambahkan Rudi, panggilan Walikota Solo, jika propinsi Jawa tengah memberlakukan PSBB pasti ada kajian terlebih dahulu.

"Jika akan diberlakukan pasti masing-masing daerah akan melaporkan kondisi (wilayah) seperti apa kemudian dikaji dan baru ditentukan. Dan Solo untuk sementara ini belum akan memberlakukan PSBB," tandasnya.

Sebelumnya Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani juga sampaikan kota tersebut juga tidak memiliki anggaran untuk mencukupi kebutuhan warganya selama diberlakukannya PSBB.

Anggaran pengaman sosial Covid-19 senilai Rp49 miliar dari rasionalisasi sejumlah kegiatan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) hanya cukup sampai bulan Mei saja.

Dana tersebut digunakan untuk memberikan bantuan sembako bagi 40 ribu kepala keluarga (KK) dengan total Rp10,6 miliar.

"Belum lagi dampak yang akan dihadapi selama PSBB diberlakukan. Di mana sektor ekonomi yang paling berimbas. Perekonomian masyarakat akan berhenti total. Pasar-pasar tradisional juga berhenti beroperasi," tegasnya.