Kebutuhan pupuk bersubsidi di Kabupaten Sukoharjo, musim tanam November ini cukup, karena mendapat tambahan alokasi. Disisi lain, target produksi padi 2020 baru mencapai 84 persen.
- Pertamina Bangun 29 Proyek Strategis Infrastruktur Senilai Lebih Rp 20 T
- Blora Belajar Kelola BUMD di Kabupaten Magelang
- Distaru Luncurkan Tata Ruang Pro Investasi Demi Mudahkan Investasi
Baca Juga
Kebutuhan pupuk bersubsidi di Kabupaten Sukoharjo, musim tanam November ini cukup, karena mendapat tambahan alokasi. Disisi lain, target produksi padi 2020 baru mencapai 84 persen.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Sukoharjo Sutarmo mengatakan, untuk musim tanam saat ini kondisi pupuk bersubsidi tercukupi. Karena ada tambahan alokasi dari Pemerintah.
"Untuk alokasi tambahan Sukoharjo mendapat tambahan pupuk Urea 3.000 ton," kata Sutarmo, Rabu (4/11).
Dari alokasi tersebut khusus untuk Kecamatan Tawangsari masih ada kendala. Karena penyaluran didasarkan E-RDKK. Sedangkan E-RDKK dari Kecamatan Tawangsari tidak sebanding dengan kebutuhan.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Netty Harjianti mengatakan sebagian petani sudah mulai tanam. Netty memastikan, ketersediaan pupuk sampai Desember mendatang cukup.
"Asalkan, penggunaan pupuk jangan berlebihan (over dosis), gunakan pupuk organik atau pupuk hayati, kekurangan pupuk dapat dicukupi dengan membeli pupuk non subsidi yang disediakan juga oleh Kios Pupuk Lengkap," ungkap Netty.
Kemudian, bagi petani yang sudah memiliki Kartu Tani agar digunakan untuk pembelian pupuk bersubsidi. Jika ada permasalahan hubungi penyuluh pertanian di wilayahnya.
"Untuk mendapatkan pupuk bersubsidi tahun 2021 agar petani segera memastikan sudah masuk dalam pendataan dan diinput ke dalam e RDKK Tahun 2021. Bagi petani yang sdh memiliki Kartu Tani tetapi kartunya tidak aktif, mati atau kadaluwarsa maka segera diaktifkan ke bank," ujarnya.
Kemudian, terkait target produksi padi 2020, Netty menyebut targetnya 355.629 ton Gabah Kering Giling (GKG). Kemudian, capaian produksi sampai bulan September 2020 sebesar 299.390 ton GKG atau 84,19 %
"Sampai dengan akhir tahun 2020 nanti, harapannya target produksi bisa tercapai. Yang bulan Oktober belum terkumpul datanya dan sedang dalam perhitungan. Masih ada produksi Nopember dan Desember," pungkasnya.
Untuk harga pupuk bersubsidi, mengacu pada Pasal 15 Permentan 01/2020, HET Pupuk Bersubsidi untuk Pupuk Urea sebesar Rp 1.800/kg, Pupuk SP-36 Rp 2.000/kg, Pupuk ZA Rp 1.400/kg, Pupuk NPK Rp 2.300/kg, Pupuk NPK Formula Khusus Rp. 3.000/kg, dan Pupuk Organik sebesar Rp 500/kg.
Untuk harga pupuk non subsidi masing masing toko berbeda, berkisar Urea Rp 5900/kg, SP36 Rp 5000/kg, NPK Rp 10.000/kg dan ZA Rp 21.000/kg.
- Angkat Pariwisata Lokal, Sido Muncul Gandeng Artis Filipina Kris Aquino
- Perjalanan Pertama Kereta Api Blambangan Ekspres Angkut 150 Penumpang
- Pj Bupati Banjarnegara Soroti Potensi Durian di Desa Gembongan Sigaluh