Tahun 2021, Terjadi 78 Kali Bencana di Cilacap

Memasuki akhir tahun yang selalu identik dengan curah hujan yang tinggi, Pemerintah Kabupaten Cilacap menggelar Apel Konsolidasi Kesiapsiagaan dan Perlengkapan Search and Rescue (SAR) menghadapi bencana alam di di lapangan Alun-Alun Kabupaten Cilacap, Senin (1/11/2021).


Apel konsolidasi dipimpin Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Cilacap dan Forkopimcam Kabupaten Cilacap. Apel diikuti oleh anggota Polres, Kodim 0703, Danlanal, Basarnas, BPBD, Satpol PP, OPD, Satgas Bencana dan elemen masyarakat di wilayah Kabupaten Cilacap.

 

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyampaikan, apel konsolidasi ini adalah bentuk kesiapan Pemerintah Daerah dalam menghadapi kejadian bencana alam dan bentuk respon pemerintah mengantisipasi kejadian bencana secara terpadu dengan melibatkan banyak pihak. 

“Faktor sinergitas menjadi kunci yang sangat penting, karena potensi terjadinya bencana perlu mendapatkan perhatian bersama, kata Tatto.

 

Menurut data dari BPBD, tercatat 173 kejadian bencana yang terdiri dari 37 kejadian banjir, 80 tanah longsor, 53 kejadian angin kencang, 1 kekeringan, 1 gelombang pasang yang menelan korban jiwa dengan kerugian mencapai 27 miliar rupiah pada tahun 2020.

 

“Sementara tahun 2021, dari Januari sampai September, sudah tercatat 78 kejadian bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, angin kencang, kekeringan dan gelombang tinggi yang mengakibatkan kerugian sebesar 2 milyar rupiah,” kata Tatto.

 

Berdasarkan prakiraan cuaca yang disampaikan BMKG, Tatto menambahkan, puncak musim penghujan terjadi di bulan November 2021 hingga Februari 2022, “kita harus mewaspadai bencana alam yang mungkin terjadi pada musim penghujan ini, ” ujarnya.

 

Apel Konsolidasi Kesiapsiagaan dan Perlengkapan Search and Rescue (SAR) menghadapi bencana alam digelar untuk menyiapkan personil dan menggelar seluruh sarana prasarana yang akan digunakan dalam penanggulangan bersama, seperti ambulance, mobil, perahu karet, kayak dan alat penanggulangan bencana lainnya.