Takut DBD, Warga Solo Raya Berebut Minta Kampungnya Difooging

Penyakit demam berdarah sedang mewabah di sejumlah wilayah di Solo Raya. Warga yang was-was dan banyak yang minta dilakukan fooging atau pengasapan di lingkungannya. Seperti yang terjadi di lingkungan desa Triyagan, kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.


Akhir akhir ini banyak nyamuk, warga takut kena DB, tahun lalu ada yang kena. Sebagai antisipasi kami minta di fooging, kalau lewat pemerintah pasti tidak boleh karena belum ada kasus DB, dan keinginan kami direspon oleh salah satu partai, kami bersyukur sekali bisa ada fooging di kampong kami," kata Sardiyono, ketua RW 7 desa Triyagan, disela kerja bakti dan fooging, Minggu (10/2/2019).

Fooging dilakukan di dua RW yang mencakup 6 RT, selain itu warga juga diberi pengertian dan pemahaman mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Yakni menjaga kebersihan lingkungan dengan menyingkirkan tempat yang memungkinkan nyamuk aedes aegypti berkembang biak.

Henry Indraguna, politisi dari Partai Perindo yang merespon dan memfasilitasi fooging di desa Triyagan mengatakan, pihaknya sangat peduli pada kesehatan masyarakat.

Saat ini yang marak penyakit DBD, banyak permintaan bantuan fooging pada kami dan kami respon dengan cepat. Ada puluhan permintaan fooging dan kami sudah keliling ke banyak tempat di Sukoharjo, Boyolali dan tempat lain," kata Henry, yang juga caleg DPRRI.

Pada kesempatan tersebut, Henry tak canggung turun membawa mesin fooging sendiri dan keliling ke beberapa rumah untuk di fooging. Mesin fooging tersebut milik partai sendiri, sebagai upaya reaksi cepat melayani kesehatan masyarakat.

Kita punya mesin sendiri, jadi bisa cepat bergerak merespon permintaan warga untuk pencegahan DBD. Kita selaku tanamkan pemahaman lebih baik mencegah dari pada mengobati," imbuhnya, seraya menambahkan selain fooging, ia juga menyiapkan kegiatan penyehatan masyarakat dengan program donor darah dan pengobatan massal.