Tanggul Sungai Bodri di Desa Lanji Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal kembali longsor, Senin(24/2). Dari panjang tanggul 220 meter, sepanjang 150meter longsor dan menyisakan bronjong akhir.
- Dapur Rumah Terbakar Gara-gara Masak Air
- BPBD Grobogan Evakuasi Jenazah Tanpa Identitas di Bendung Klambu
- Avanza Kecelakaan Tunggal Di Tol Pejagan-Pemalang, Seorang Meninggal
Baca Juga
Tanggul yang dibuat setinggi 3-4 meter pada tahun lalu hanyut dibawa banjir akibat hujan deras yang mengguyur kabupaten Kendal dalam tiga hari terakhir.
Banjir yang bisa datang kapanpun dapat mengancam puluhan ribu masyarakat Kendal baik di Kecamatan Patebon maupun Kendal Kota.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kendal, Sugiono, mengatakan setalah dilakukan pemantauan menyeluruh panjang tanggul, tanah tanggul yang mengalami longsor sepanjang 150 meter dan 50 meter di antaranya tepat di tengah jalan menjadi yang terparah menyisakan gronjong akhir.
"Kalau ada banjir lagi terutama air di Bendung Juwero naik setinggi 2,5 meter, kita sudah siap-siap. Biasanya tiap tahun terjadi, pernah 3 meter lebih dan statusnya siaga," katanya.
Sugiono menjelaskan sungai Bodri mempunyai 2 titik tanggul yang rawan dan bisa mengancam warga yakni Lanji dan Korowelang.
"Hal yang paling diwaspadai saat banjir datang hingga surutnya air. Saat itu, tanah maupun pondasi tanggul bisa saja tertarik arus sungai hingga roboh seperti kondisi disini," jelasnya.
Dinas PUPR Kendal telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan pengkajian dan pencegahan dengan cepat.
"Diharapkan pekerjaan sebagai antisipasi jebolnya tanggul di Desa Lanji bisa dimulai minggu-minggu ini. aat ini siaga satu, minggu ini segera ditangani. Perlu pengkajian dan kontruksi gambar lebih lanjut, baru pekerjaan dimulai," tambahnya.
Perwakilan Balai PSDA Bodri Kuto Pusdataru Jateng, Ade Darmawan, mengatakan, setelah melakukan pengecekan tanah melalui proses sondir, ditemukan tanah keras di kedalaman 30-36 meter.
Padahal, tiang pancang yang bisa diterapkan nantinya maksimal sedalam 15 meter.
Oleh karena itu, pihaknya membuat konsep pengalihan tanggul sebagai upaya untuk membuat tanggul yang lebih kuat.
"Dari tanggul yang sudah ada bakal ditarik minimal 10 meter untuk dibangun tanggul kedua. Dibuatnya tanggul pendamping diharapkan dapat memperkuat tanggul dari terjangan arus sungai," katanya.
- Polisi Olah TKP Kebakaran Mobil Di SPBU Ngadirojo
- Sehari Jelang Natal, Kapolda Jawa Tengah Tinjau Pengamanan Di Gereja
- Bupati Blora Prihatin Aksi Anarkis May Day Di Semarang