Terdampak Efisiensi, Kemenpar Ajak PHRI Duduk Bareng

Menpar Widiyanti Putri Wardhana. Istimewa
Menpar Widiyanti Putri Wardhana. Istimewa

Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana, menyampaikan bahwa industri perhotelan menjadi salah satu sektor yang terdampak akibat efisiensi anggaran yang diterapkan Presiden Prabowo.

Menanggapi hal ini, Widi, panggilan akrab Widiyanti Putri Wardhana mengatakan akan membahas hal tersebut lebih lanjut dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

"Kami akan mengkaji lebih lanjut, dan membahasnya dengan PHRI mengenai hal ini," kata Widi di Jakarta, Minggu (16/02).

Selanjutnya, dengan kebijakan pemangkasan anggaran, akan membuat kinerja harus lebih efisien. Langkah kolaboratif dengan Kementerian, lembaga dan pihak swasta makin bisa ditingkatkan.

Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani menyampaikan, potensi kerugian industri perhotelan imbas kebijakan pemotongan anggaran pemerintah mencapai lebih dari Rp 24 triliun. Angka ini merupakan perhitungan akumulasi potensi kerugian dari dua aspek pendanaan pemerintah yakni akomodasi dan ruang meeting.

"Totalnya itu menjadi Rp 24,807 triliun (potential revenue loss)," kata Haryadi.

Perhitungan yang dibeberkan Hariyadi meliputi potensi kerugian hotel bintang tiga dan empat sebesar Rp 14 triliun lebih. Sedangkan dari hotel bintang lima mencapai lebih dari Rp 2 triliun. Sehingga total potensi kerugian aspek akomodasi di industri perhotelan mencapai angka lebih dari Rp 16 triliun.

"Perkiraan saya untuk ruang meeting ada separuhnya, jadi sekitar Rp 8 triliun," katanya.