Terlambat 7 Persen, Bupati Batang Marahi Kontraktor Islamic Center

Bupati Batang Wihaji melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek pembangunan Islamic Center di kecamatan Banyuputih. Ia menemukan ada keterlambatan pengerjaan pada proyek senilai Rp 11,9 miliar.


Target pekerjaan fisik Islamic Center seharusnya sudah mencapai 37 persen. Tapi, saat ini, realisasi proyek fisik baru 30 persen.

"Saya akan marah jika prosentasenya tidak dikejar, karena proyek ini sudah ditunggu rakyat Batang," katanya di lokasi, Rabu (27/10).

Ia meminta pelaksana proyek segera segera berkoordinasi dengan pengawas dan DPUPR untuk mengejar ketertinggalan. Koordinasi perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah keterlambatan itu.

Politisi Golkar itu menargetkan pada tahap I, meski belum selesai, Islamic Center bisa digunakan untuk manasik haji. Ia berulangkali memperingatkan agar ketertinggalan itu segera dikejar

"Saya tidak ingin ada masalah di kemudian hari," ujarnya.

Kepala DPUPR Batang, Nursito mengakui ada keterlambatan tersebut. Sempat ada kendala keterlambatan pengiriman material.

"Kami juga membantu untuk pencairan termin agar (pekerjaan) lancar," katanya.

Pria berkacamata itu menambahkan akan meminta pelaksana mengejar prosentase ketertinggalan. Jika perlu pekerja ditambah agar pekerjaan bisa segera selesai.

Pembangunan tahap I Islamic Center meliputi pekerjaan Persiapan dan Pematangan Lahan, Pekerjaan Bukit Shofa Dan Marwah, Pekerjaan Bangunan Ka’bah, Pekerjaan Bangunan Jamarat, Pekerjaan Gerbang, Pekerjaan Ruang Panel; dan Pekerjaan Pagar-Saluran Lingkungan.  

Pelaksana proyek yaitu CV Refa Putera Mandiri dari kota Semarang dengan nilai kontrak Rp.11.992.039.000.