Harga jual cabai dari petani ke tengkulak di Kabupaten Demak masih rendah. Para petani di Kecamatan Dempet, menyayangkan tidak adanya upaya Pemerintah Kabupaten Demak untuk menstabilkan harga cabai.
- Top CSV Award 2021 Dorong Semen Gresik Perkuat Ekosistem Sehat
- Pertamina Gandeng PLN, Sambung Listrik Gratis di Tasikmalaya
- Perkokoh Media Relations, SG Terima Kunjungan 45 Jurnalis ke Pabrik Rembang
Baca Juga
MOU antara PT Indofood dan petani cabai di Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, diakui para petani tidak berpengaruh pada harga jual dari petani ke tengkulak. Hingga saat ini, harga jual cabai di Demak, masih tetap Rp7000.
Rendahnya harga jual cabai juga membuat para petani cabai di Desa Wonotingal, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, kebingungan membayar cicilan hutang bank. Pasalnya, harga jual Rp7000 dari petani ke tengkulak belum dapat mengembalikan modal.
Petani Desa Wonotingal, Suraji mengaku, rendahnya harga jual cabai terpaksa membuatnya kembali mencari biaya. Untuk memproduksi satu hektar tanaman cabai, dirinya harus mengeluarkan biaya sebesar Rp30-40 juta yang merupakan hutang bank dari awal tanam lalu.
"Untuk biaya petik dari jam 06.00 - 10.00, saya harus mengeluarkan uang Rp40 ribu. Belum biaya produksi perhektar sudah Rp30-40 juta. Sedangkan saat ini harga jual Rp7000. Jangankan untung, untuk mengembalikan modal saja belum bisa," keluh Suraji.
Petani cabai berharap, pemerintah segera turun tangan menyetabilkan harga jual petani ke tengkulak. Pasalnya, saat ini harga cabai di pasar tradisional masih sekitar Rp18-20 ribu/kg.
- Serangan Balik Ekspor Bawang Merah Dimulai Dari Brebes
- Analis Saham: GOTO Bisa Jadi Investasi Jangka Panjang
- Nilai Subsidi Naik, Jatah Pupuk Subsidi untuk Petani Batang Tak Sesuai Usulan