Tersambar Kereta Api, KAI Berharap Warga Tidak Beraktivitas di Sekitar Rel

Proses Evakuasi Dan Olah TKP KA Mojopahit Tertemper Warga Pejalan Kaki Di KM 236, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen. (24/1)
Proses Evakuasi Dan Olah TKP KA Mojopahit Tertemper Warga Pejalan Kaki Di KM 236, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen. (24/1)

Kereta Api (KA) Majapahit Jurusan Jakarta Pasar Senen - Malang, tertemper (menabrak) seorang pejalan kaki di km 226+8 yakni di antara stasiun Kebonromo - Kedung Banteng dengan Gondang, Sragen, Rabu (24/1/2024), sekira pukul 04.37 WIB.


Korban diketahui bernama Aceng Suryana (63) warga Bangunrejo RT 24/RW 00, Wonotolo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen.

Peristiwa tersebut dilaporkan oleh masinis KA Majapahit pada petugas stasiun Kebonromo. Menindak lanjuti laporan tersebut kemudian dilakukan penyisiran di sekitar lokasi. Korban ditemukan berada di selokan drainase samping jalur KA dengan kondisi luka parah pada kepala dalam keadaan meninggal dunia.

Penemuan korban diteruskan dengan melaporkan kasus ini kepada Koramil, Polsek Gondang dan Polres Sragen. Selanjutnya jenazah korban ditangani Polres Sragen dan dievakuasi ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dengan dibantu Tim PMI, Relawan PSC dan Forensik Polres Sragen.

Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam melalui Kapolsek Gondang Sragen AKP Joko Widodo membenarkan ada peristiwa KA Majapahit menabrak seorang warga di km 226. 

Korban diduga kurang waspada saat berjalan di dekat perlintasan KA yang tidak memiliki saat subuh tersebut. Pihaknya menyatakan bila musibah warga yang tertabrak KA itu murni karena kecelakaan. 

Sementara itu, Manajer Humas KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Krisbiyantoro mengatakan Daop 6 akan terus melakukan imbauan keselamatan baik di internal maupun eksternal sebagai upaya preventif dan dalam rangka menekan angka kecelakaan.

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak berkegiatan di jalur kereta api. Hal tersebut sesuai dengan pasal 181 ayat (1) UU 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Kami terus melakukan himbauan untuk menekan angka kecelakaan," ungkap Krisbiyantoro.