Seperti banyak negara lainnya, Thailand meningkatkan kewaspadaan terhadap sebaran varian baru virus corona dengan memperketat pembatasan.
- Korsel Akan Kurangi Penjagaan Perbatasan
- Joe Biden Tuding Vladimir Putin Lakukan Genosida di Ukraina
- Penimbunan Vaksin oleh Negara Kaya Disebut Bencana Kegagalan Moral Dunia
Baca Juga
Pemerintah Thailand pada Minggu (27/6) mengumumkan sejumlah aturan pembatasan baru di ibukota Bangkok dan sekitarnya yang akan mulai berlaku pada Senin (28/6) selama 30 hari.
Dikutip dari The Daily Star, sejumlah aturan baru itu termasuk larangan makan di restoran, penutupan pusat perbelanjaan pada pukul 9 malam, larangan pesta atau kegiatan pertemuan yang melebihi 20 orang.
Menurut dokumen yang diterbitkan pemerintah, larangan itu berlaku untuk Bangkok dan lima provinsi di sekitarnya. Dikatakan juga lokasi konstruksi di enam area akan ditutup dan kamp pekerja akan ditutup untuk menampung klaster.
Pihak berwenang juga akan mendirikan pos pemeriksaan di Bangkok dan lima provinsi untuk membatasi perjalanan dan relokasi pekerja konstruksi.
Selain itu, akan ada pos pemeriksaan di empat provinsi di selatan, dekat Malaysia.
Di Twitter, tagar #BangkokLockdown menjadi tren. Para pengguna mengkritik waktu pengumuman yang sangat singkat dengan pemberlakuannya.
Aturan baru diberlakukan setelah munculnya klaster baru di kamp-kamp konstruksi. Di Bangkok sendiri, terdapat 575 lokasi kamp konstruksi yang menampung sekitar 81 ribu pekerja.
Sejak Mei, sebanyak 37 klaster telah ditemukan di kamp-kamp Bangkok, seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL.
- Duka Wartawan Afghanistan Karena Rekan Meninggal Dunia Akibat Ledakan di Bandara Kabul
- Kebakaran Hutan di California Utara Melahap 30.000 Hektar Lahan
- Pendukung Mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma Marah, Korban Kerusuhan Tewas Terus Bertambah