Duka Wartawan Afghanistan Karena Rekan Meninggal Dunia Akibat Ledakan di Bandara Kabul

Salah satu penggalan pahit dari konflik dan kekerasan yang terjadi di belahan dunia mana pun, adalah hilangnya nyawa orang-orang tidak bersalah. Hal itu juga terjadi di Afghanistan saat ini.


Di tengah kekacauan politik dan keamanan di Afghanistan usai kelompok militan Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus lalu, terjadi ledakan di luar Bandara Internasional Hamid Karzai pada Kamis petang (26/8), dikutip dari Kantor Berita RMOL.

Data resmi menunjukkan bahwa 79 orang warga sipil meninggal dunia akibat ledakan itu. Sementara itu lebih dari 120 orang lainnya luka-luka. 

Namun laporan tim Al Jazeera di lapangan, korban meninggal dunia tampaknya mencapai 110 orang.

Salah satu di antara korban meninggal dunia itu adalah seorang koresponden Kantor Berita Raha bernama Alireza Ahmadi.

Kabar duka soal kematiannya diangkat oleh rekan sesama wartawan, yakni Zahra Rahimi, di akun Twitternya.

"Koresponden Kantor Berita Raha Alireza Ahmadi menjual bukunya dua hari lalu untuk meninggalkan Afghanistan. Dia menulis di halaman Facebook-nya bahwa dia telah menjual 60 volume buku untuk 50 orang Afghanistan," tulis Rahimi yang merupakan wartawan media Afghanistan Tolo News.

"Alireza tewas dalam ledakan di dekat bandara Kabul kemarin," sambungnya.

Serangan di bandara Kabul diklaim oleh cabang kelompok militan ISIS di Afghanistan yang lebih dikenal dengan nama ISIS-Khorasan atau ISIS-K. Amerika Serikat mengkonfirmasi bahwa serangan itu benar-benar dilakukan oleh ISIS-K.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden berjanji untuk membalas serangan di Kabul.

“Kami akan memburumu dan membuatmu membayar. Saya akan membela kepentingan kami dan rakyat kami dengan segala tindakan atas perintah saya," tegasnya.