Penyelenggaraan Audisi Umum PB Djarum setiap tahunnya menjadi kesempatan berharga untuk para atlet belia dari berbagai daerah di Tanah Air untuk memperebutkan Djarum Beasiswa Bulutangkis dan bergabung sebagai atlet PB Djarum.
- Support Semangat Peserta Audisi, PB Djarum Kudus Pamerkan Fasilitas Asrama Atlet Bulu Tangkis
- Atlet Hasil Audisi PB Djarum Diproyeksikan Ukir Sejarah Baru Olimpiade
- Cerita Elysia dan Evelyn Asal Merauke, Jauh-jauh Datang ke Kudus Siap Jadi Pemenang di Audisi Umum Djarum 2024
Baca Juga
Tak jarang, ada peserta yang nekat tetap ikut audisi tahun ini meski pernah gagal pada audisi tahun sebelumnya.
Seperti halnya salah satu peserta U-11 Audisi Umum PB Djarum 2024 asal Kota Sorong, Papua Barat Daya, La Ode Muhammad Ahsan Kamil. Ahsan, sapaan karibnya total sudah tiga kali mengikuti Audisi Umum mulai tahun 2022.
Pada kesempatan pertama di tahun 2021, upayanya mewujudkan mimpi menjadi atlet PB Djarum terhenti di tahap screening kedua. Sementara tahun lalu, ia mencapai tahap turnamen pertama.
Dua kali gagal meraih Super Tiket, tak membuat Ahsan putus asa. Tahun ini, ia kembali menginjakkan kaki dari Sorong ke Kudus untuk bersaing di kelompok U-11. Sosok Kevin Sanjaya memiliki peranan penting karena menjadi sumber inspirasi sekaligus sosok idola bagi Ahsan.
“Saya ingin seperti Kevin Sanjaya karena memulai karier sebagai atlet binaan PB Djarum, sehingga akhirnya bisa menjadi juara dunia. Karena Kevin juga saya sangat ingin lolos ke tahap karantina dan diterima sebagai atlet binaan PB Djarum,” kata Ahsan saat ditemui usai tanding di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (13/9).
Upaya Ahsan demi menyuguhkan penampilan maksimal pada Audisi Umum PB Djarum 2024, dilakukan dengan menjalani latihan secara intensif bersama klub PB Champion Kudus selama tiga bulan.
Ahsan mengawali latihan fisik hinggak teknik di bawah pantauan pelatih Erick Eriawan. Meski jauh dari orangtua, daya juangnya untuk menggapai mimpi sebagai atlet profesional tetap dipegang teguh.
“Saya sudah tiga bulan berlatih di Kudus supaya di Audisi Umum tahun ini ada progress dari dua tahun sebelumnya,” tutur Ahsan.
Meskipun Ahsan tidak didampingi orangtuanya saat berada di Kudus, namun mereka selalu mengingatkan Ahsan untuk latihan serius dan mengikuti setiap instruksi dari pelatih.
“Sayangnya saya kalah di 64 besar tapi semoga bisa mendapat Super Tiket dari Tim Pencari Bakat,” ucap Ahsan.
Sama halnya dengan Ahsan, Leona Afifa yang bersaing di KU 12 juga pernah mengikuti Audisi Umum pada 2022 dan sukses menembus tahap karantina, meski pada akhirnya gagal. Kegagalan itu tak membuat Leona menyerah dan ingin kembali mencoba mengikuti Audisi Umum pada 2023.
Namun niat tersebut terpaksa harus diurungkan, karena cedera lutut yag dialaminya. Alhasil, baru tahun ini atlet berusia 12 tahun tersebut kembali mencoba peruntungan setelah melakukan persiapan dan latihan panjang.
“Saya sangat berharap dapat memanfaatkan kesempatan terakhir ini dengan maksimal dan mewujudkan mimpi menjadi atlet binaan PB Djarum. Karena masalah cedera tahun lalu memberikan kesempatan saya untuk melakukan persiapan lebih lama.,” kata Leona.
Dua peserta audisi asal Papua foto bersama Lilyana Natsir dan Tontowi Ahmad saat meet and greet Audisi Umum PB Djarum 2024.
Sementara itu, Legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti kembali turun gunung sebagai Tim Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum 2024, untuk memantau bakat dan potensi para peserta.
Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 sektor tunggal putri tersebut menilai, animo peserta di tahun ini menjadi angin segar bagi kejayaan bulutangkis Indonesia, untuk meneruskan tongkat estafet prestasi gemilang yang sudah dicapai pendahulu.
Yang membuat Susy Susanti dan tim mengaku senang, karena tingginya animo juga dibarengi dengan teknik peserta yang merata dari berbagai sector. Selain itu, banyak peserta yang tidak hanya datang dari pulau Jawa saja, namun juga dari luar pulau Jawa cukup mencuri perhatian.
“Hal ini tentu menjadi tren positif agar regenerasi bulutangkis tetap terjaga,” ucap Susy.
Juara All England 1990, 1991, 1993, dan 1994 tersebut juga mengapresiasi perjuangan para peserta yang mengikuti Audisi Umum PB Djarum lebih dari satu kali.
Menurut Susy, hal itu selaras dengan kriteria atlet yang ia bidik, yaitu bukan hanya sekadar pemain tapi merupakan petarung. Satu hari jelang final Audisi Umum, Susy juga sudah mengantongi beberapa kandidat peraih Super Tiket.
“Kriteria utama yang pasti kemampuan teknik, footwork, cara bermain, daya juang, dan jiwa petarung. Saya senang sekali karena di tahun ini banyak peserta memiliki jiwa petarung yang sangat baik, itu jadi sebuah modal,” paparnya.
Menurut Susy, peserta yang sudah ikut Audisi Umum lebih dari satu kali memiliki elemen tersebut. Semangat dan perjuangan menjadi modal, karena sudah merasakan bagaimana susahnya mencapai impian.
“Karena mereka menganggap kegagalan itu bukan menjadikan patah semangat tapi justru belajar dari itu,” paparnya.
Audisi umum beasiswa bulutangkis PB Djarum tahun 2024 ini diikuti oleh 1.966 peserta yang berasal dari Pulau Sumatera sampai Papua, Audisi Umum PB Djarum 2024 bergulir mulai 10 September hingga 14 September di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah.
- Ratusan Pesepakbola Putri Belia Berbakat Berebut Gelar Terbaik
- Kudus, Jadi Wakil Indonesia Dikancah Internasional
- Festival Pager Mangkok Jadi Wadah Pelajar Kudus Bereksplorasi Seni