Banyak penelitian telah menemukan bahan alternatif untuk membuat baterai lithium-ion yang ramah lingkungan. Salah satunya dengan menggunakan limbah pabrik semen berupa fly ash hasil pembakaran batubara.
- MBG Belum Mulai, Pemkab Rembang Tunggu Petunjuk Pusat
- Jadikan Penghargaan Kepada Dr Aulia Sebagai Momentum Pembenahan Sistem Pendidikan Kedokteran
- Young Leader POV GIHN 2024 UKSW: Ukir Masa Depan Dengan Kegigihan, Kreativitas Dan Keimanan
Baca Juga
Tingkat produksi semen yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, berimbas pada kebutuhan batu bara yang besar untuk menunjang produksinya. Sayangnya sisa dari pembakaran batubara belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Tiga mahasiswa Teknik Kimia, Fakultas Teknik UNS, berhasil memanfaatkan fly ash sisa limbah pabrik semen menjadi material anoda baterai Lithium-ion. Mereka adalah Annisa Puji Lestari, Rina Amelia Rosada, dan Anisa Darma Briliant.
"Saat ini produksi semen di Indonesia makin meningkat, pastinya juga membutuhkan batu bara untuk proses produksinya. Dan kita mencoba memanfaatkan limbah pabrik semen untuk menciptakan baterai Lithium-ion," jelas Annisa Puji Lestari, Jumat, (24/8).
Dibawah bimbingan sang dosen yakni Arif Jumari dan Agus Purwanto, ketiganya mencoba inovasi baru pembuatan baterai Lithium-ion. Biasanya satu bagian dari baterai Lithium-ion yang ada di pasaran adalah anoda yang sebagian besar unsur utamanya adalah adalah karbon.
"Namun kita coba menggunakan Fly ash yang dinilai memiliki potensi untuk meningkatkan kapasitas dan performa baterai Lithium-ion," lanjutnya.
Limbah fly ash kemudian diaplikasikan pada baterai dengan cara mengambil kandungan silika (SiO2) dan dicampurkan sebagai bahan anoda baterai Lithium-ion. Hasilnya menunjukkan bila penambahan silika dari limbah fly ash pabrik semen dapat meningkatkan kapasitas baterai Lithium-ion sebesar 216% dibandingkan dengan baterai komersil di pasaran.
"Hasilnya semakin tinggi kandungan silika maka baterai yang dihasilkan akan memiliki kapasitas yang semakin besar. Pada komposisi silika 10%, baterai yang dihasilkan berkapasitas tinggi sebesar 1047 mAh dan lebih awet," jelas Anisa
Batrei tersebut bisa digunakan untuk beragam manfaat, mulai yang berukuran kecil yakni powerbank maupun mobil listik bisa juga memanfaatkan baterai Lithium-ion
"Mudah-mudahan baterai Lithium-ion dari limbah fly ash dapat diterapkan di dunia industri. Nantinya akan mengurangi limbah fly ash pabrik semen di Indonesia dan menambah nilai jual limbah yang dihasilannya," pungkasnya.
- Siswa SMP N 2 Kota Pekalongan Boleh Bawa Ponsel ke Sekolah
- Hadiri Dies Natalis Ke-65 Undip, Menko Polhukam: Jaga Demokrasi Berjalan Sehat
- UNS Gelar Festival Kebangsaan, Hadirkan Sujiwo Tedjo, Al Zastrouw Hingga Raissa