TNI-Polri bersama Satpol PP menggelar operasi yustisi penegakkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) serentak di 17 kecamatan di kabupaten Karanganyar.
- Rutan Salatiga Kini Punya Ruang Layanan Terpadu
- Pelaku Mutilasi di Ungaran Dinyatakan Tidak Depresi dan Sehat
- Kembali Terjadi! Tawuran di Batang Renggut Nyawa, Security KITB Jadi Korban
Baca Juga
TNI-Polri bersama Satpol PP menggelar operasi yustisi penegakkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) serentak di 17 kecamatan di kabupaten Karanganyar.
Lokasi operasi yustisi dipusatkan di bundaran Kecamatan Mojogedang dengan sasaran kendaraan roda dua dan roda empat yang melintas. Dilanjutkan pembagian masker dan sosialisasi PPKM dan Prokes di dalam pasar Mojogedang .
Pantauan di lokasi, sebagian dari masyarakat yang terkena opeasi yustisi sebenarnya mereka membawa membawa masker namun banyak dari mereka tidak menggunakannya.
Hasilnya selama pelaksanaan operasi PPKM di Mojogedang sebanyak 28 orang terjaring razia masker. Dari jumlah tersebut 24 orang membayar denda sebesar Rp. 20 ribu dan mendapatkan satu masker.
Sementara 4 orang lainnya dari kalangan muda menjalani sanksi sosial berupa menghapal Pancasila atau menyanyikan lagu wajib.
Dandim 0727/Karanganyar Letkol Inf Ikhsan Agung Widyo Wibowo memimpin langsung operasi yustisi bersama Kapolsek Mojogedang AKP Mardiyanto dan Satpol PP.
"Kita laksanakan serentak mulai dari desa hingga perkotaan," jelasnya Selasa (2/1) sore.
Menurut Dandim Karanganyar, karena PPKM jilid pertama kemarin hasilnya tidak signifikan, maka operasi kali ini menjadi momentum untuk menaikkan level dalam operasi yustisi.
"Dengan menerapkan sanksi tegas hingga denda sesuai Perda yang ada," tandasnya.
Dandim menambahkan kondisi di lapangan jelas terlihat kesadaran masyarakat untukmenerapkan protokol kesehatan masih kurang.
Banyak yang abai atau lalai dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Padahal yang utama justru kesadaran masyarakat. Aparat dari kepolisian, Satpol PP dan dibackup oleh kami, personil TNI tidak kenal lelah dan jenuh untuk mengingatkan terkait kedisiplinan protokol kesehatan," paparnya lebih lanjut.
Untuk itu, Dandim kembali sampaikan bahwa keberadaan Babinkamtibmas, merupakan ujung tombak di masyarakat. Yang intens melakukan sosialisasi pentingnya penerapan protokol kesehatan khususnya selama PPKM.
"Yang paling efektif dan menjadi ujung tombak kita ya mereka (Babinkamtibmas). Karena merekalah yang sering bersentuhan dengan masyarakat. Namun mereka juga tidak bisa sendiri, harus didukung semua pihak di desa," tutupnya.
- Motif Penganiayaan Di Purwerjo: Tersinggung Akibat Ditegur, Parang Diayunkan Ke Arah Kepala
- Polres Cilacap Ungkap Dugaan Penyelewengan BBM Bersubsidi
- Nyaris Diamuk Massa, Nyawa Maling Motor di Pati Diselamatkan Polisi