Tawuran antar kelompok pemuda yang menewaskan satu korban kembali terjadi di Kabupaten Batang. Insiden pada Sabtu (8/10) dini hari membuat pemuda 20 tahun yang bekerja sebagai security di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), MH, meregang nyawa.
- Cabup Batang Faiz Kurniawan Siap Naikkan Tunjangan Guru Madin Dua Kali Lipat, Jadi Rp 2,4 Juta
- Uniknya Reuni 25 Tahun SMUNTANG 99, Bagi-bagi Sayuran ke Jemaah Salat Subuh di 9 Masjid
- Tak Disiplin, Kasatlantas Polres Batang Ungkap 5 Kejadian Pemotor Tabrak Pejalan Kaki
Baca Juga
Korban MH ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka sabetan senjata tajam. Remaja lain, ZF juga menjadi korban dan harus menjalani perawatan intensif akibat luka serius yang dideritanya.
Peristiwa berdarah ini terjadi sekitar pukul 02.30 WIB di daerah Dukuh Ngepung, Subah, Kabupaten Batang. Dua kelompok pemuda yang diduga terlibat dalam aksi tawuran ini saling menyerang menggunakan senjata tajam.
Korban tewas, yang diidentifikasi sebagai MH, merupakan warga Dukuh Ngepung dan bekerja sebagai security di KITB.
"Korban mengalami sejumlah luka akibat sabetan senjata tajam yang menyebabkan kematiannya," ungkap AKP Imam Muhtadi, Kasatreskrim Polres Batang.
Korban lainnya, seorang remaja berinisial ZF yang juga merupakan warga Dukuh Ngepung, mengalami luka tusukan di punggung belakang sebelah kiri. ZF kini tengah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat, dan kondisinya masih dalam pantauan medis.
Aparat kepolisian dari Polres Batang bergerak cepat dalam menangani kasus ini. Menurut AKP Imam Muhtadi, pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti dari Tempat Kejadian Perkara (TKP), di antaranya dua buah celurit yang diduga digunakan oleh para pelaku untuk melukai korban, serta satu pakaian dan satu buah sandal yang tertinggal di lokasi.
"Kami juga telah mengamankan rekaman CCTV dari beberapa titik di sekitar lokasi kejadian," tambah Imam.
Rekaman CCTV tersebut diharapkan dapat membantu polisi dalam mengidentifikasi para pelaku yang terlibat dalam aksi tawuran tersebut.
"Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif dan kronologi lengkap dari peristiwa ini. Namun, dugaan sementara aksi ini bermula dari perselisihan antara dua kelompok yang berujung pada tawuran," jelasnya.
Kapolres Batang, AKBP Nur Cahyo, dalam keterangannya menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar. Ia menegaskan bahwa pencegahan adalah kunci utama untuk menghindari terjadinya aksi tawuran yang bisa merenggut nyawa.
"Kami meminta masyarakat untuk lebih waspada dan segera melapor kepada pihak berwajib jika melihat adanya potensi gangguan keamanan di lingkungan mereka," kata Nur Cahyo.
Tak hanya itu, pihak kepolisian juga berencana untuk meningkatkan patroli di daerah-daerah yang rawan konflik, terutama pada malam hari. Langkah ini diambil untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dan mencegah terjadinya aksi tawuran atau bentuk kekerasan lainnya.
"Kami akan meningkatkan intensitas patroli di wilayah-wilayah yang dianggap rawan. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk menjaga situasi keamanan di Kabupaten Batang tetap kondusif," tutup Nur Cahyo.
- Cabup Batang Faiz Kurniawan Siap Naikkan Tunjangan Guru Madin Dua Kali Lipat, Jadi Rp 2,4 Juta
- Uniknya Reuni 25 Tahun SMUNTANG 99, Bagi-bagi Sayuran ke Jemaah Salat Subuh di 9 Masjid
- Tak Disiplin, Kasatlantas Polres Batang Ungkap 5 Kejadian Pemotor Tabrak Pejalan Kaki