Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 ditarget selesai 2027. Proyek diharapkan tak hanya mendukung percepatan kemajuan daerah tapi juga diharapkan berhasil mengatasi penanganan banjir rob.
- DPRD Jawa Tengah Janji Perjuangkan Kenaikan Upah Buruh
- Pecah Rekor MURI, Purbalingga Bukber dengan 14.460 Mendoan Terbanyak se-Dunia
- Peringati Hari Santri, Pemkot Semarang Siapkan Perda Pondok Pesantren
Baca Juga
Menariknya, pembangunan sarana bebas hambatan ini dibangun dengan penggunaan material konstruksi 'matras bambu'. Terdapat, jutaan batang bambu dipergunakan dalam pembangunan berfungsi sebagai alas dasar.
Material tersebut dipilih bukan tanpa alasan. Struktur konstruksi tol, didesain sedemikian demi kuat menahan beban berat di bagian atasnya.
Tetapi, konstruksi pun kuat di bagian bawah dari terjangan gelombang abrasi, sebagai tanggul penahan rob. Meskipun, fungsi utamanya tak sebagai material utama, namun hanya alas dasar timbunan.
Project Manager Tol Road Development Semarang-Demak IA, Adhi Setyawan mengungkapkan, pemilihan material dari bambu dijadikan bahan baku konstruksi tol, tentunya atas hasil penelitian.
Atas perhitungan matang, konstruksi karena memiliki kekuatan berbeda bila material dengan beton. Selain itu, dipilih, juga atas dasar bambu tergolong ramah lingkungan bagi wilayah dilalui infrastruktur.
"Sejak menentukan penggunaan bahan dasar material tertentu dalam konstruksi, kita dasarkan pada hasil penelitian. Sehingga sebelum diterapkan, sudah diukur sesuai kebutuhan dan berbagai hal lainnya, yang begitu diperhatikan, bambu tepat bila dijadikan struktur dasar," kata Adhi, Minggu (15/12).
Sampai dengan saat ini, di proses konstruksi tol, kontraktor pelaksana Tol Semarang-Demak Seksi 1, bagian penting melanjutkan pembangunan, salah satunya menyelesaikan susunan alas tol dari jutaan batang bambu.
Sistem pembuatan di lapangan, semuanya secara manual mengandalkan para pekerja. Pekerjaan itu, khusus membuat rancangan konstruksi dari bambu sebagai dasar matras timbunan.
Informasi dari pihak kontraktor maupun luar, material tersebut didapatkan dari beberapa daerah penghasil bambu di Jawa Tengah.
Selama pembangunan, bambu-bambu dikirimkan ke dalam proyek tol, untuk memenuhi bahan material utama konstruksi dasar.
Di ruas seksi 1 sepanjang sekitar 10,6 kilometer tersebut, ada ruas tertentu panjangnya mencapai beberapa kilometer, konstruksi seluruhnya bagian bawahnya sepenuhnya dari bambu. Dengan begitu, sebutan area itu, dikenal 'matras bambu'.
Lebih dalam membahas mengenai itu, Adhi menjelaskan, struktur bambu digunakan dalam pengerjaan proyek, juga bertujuan untuk aspek keberlangsungan bagi lingkungan. Tujuan pastinya, demi menghindari reklamasi besar-besaran.
"Sebab, tidak mungkin jika pembangunan konstruksi di lautan tidak melakukan reklamasi. Maka pada pertimbangan dipilih, kami memutuskan menggunakan material bambu," katanya.
"Bambu bisa menjadi opsi tidak harus reklamasi dapat jadi bagian dasar kuat tetapi kokoh dan elastis sesuai fungsi tol dan tanggul laut," terang Adhi beri penjelasan informatif.
Pemilihan material tepat, Adhi berharap, dapat turut menjaga keseimbangan pembangunan infrastruktur tanpa melupakan aspek lingkungan.
- Hadapi Puncak Arus Balik, One Way Dilakukan Mulai Salatiga hingga Kalikangkung
- Lancarkan Arus Balik, Polda Jateng Terapkan One Way Lokal Kalikangkung-Pejagan
- Polda Jateng Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran, 5-7 April