- UNS Fasilitasi UTBK Ramah Disabilitas, Diikuti 10 Peserta
- Tanggap Darurat, Pelajar SMABAH Ikuti Simulasi Penanganan Kebakaran
- Intens Berlatih, PMR Spensawa Juara Umum COMPARA
Baca Juga
Semarang - Desa Tapak yang terletak di Kecamatan Tugu, Kota Semarang, kini tengah mengalami transformasi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui pemanfaatan aplikasi e-commerce.
Inisiatif transformasi ini dikembangkan oleh Fatikhasiwi Noor Aurumita yang merupakan anggota Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Penguatan Komoditi Unggulan Masyarakat (PKUM) Universitas Diponegoro yang diketuai oleh Dr. Ir. Suryanti, M.Pi demi memberdayakan masyarakat. Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dilakukan pada (09/11) lalu.
Tim KKN Tematik ini berkomitmen untuk memberdayakan UMKM lokal, khususnya Putri Tirang yang telah beroperasi dalam pengolahan hasil kekayaan alam pesisir, seperti olahan bandeng dan bakau, serta udang.
UMKM Putri Tirang terdiri dari 10 orang ibu rumah tangga (IRT) sekitar Desa Tapak, pembentukan UMKM Putri Tirang salah satunya bertujuan untuk memajukan, memberdayakan, dan menyejahterakan para IRT di sekitar dengan memanfaatkan kekayaan alam Desa Tapak.
Tim KKN Tematik PKUM Universitas Diponegoro telah memberikan pelatihan dan bimbingan kepada pelaku UMKM mengenai pentingnya e-commerce sebagai saluran pemasaran. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai platform digital yang dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan omset penjualan.
Aspek pemasaran dan kualitas produk turut menjadi fokus program. Pencerdasan terhadap pentingnya kandungan gizi dalam produk olahan, serta menerapkan konsep zero waste untuk mengurangi limbah. Penjualan produk olahan ini diperluas platform e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee.
UMKM Putri Tirang diharapkan dapat bersaing pada era digital saat ini.
Pemerintah desa turut berperan penting dalam pengembangan ekosistem digital. Melalui pelatihan keterampilan digital terhadap pelaku UMKM, Desa Tapak tidak hanya berfokus pada pengembangan ekonomi lokal, tetapi juga menciptakan identitas unik sebagai destinasi ekowisata mangrove yang menarik bagi pengunjung.
Transformasi ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat setempat yang menjadi anggota UMKM, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi secara merata, bertumbuh, dan berkelanjutan di masa depan.
- UNS Fasilitasi UTBK Ramah Disabilitas, Diikuti 10 Peserta
- Evakuasi Korban Pendaki Hilang Di Gunung Merbabu Dilakukan Pagi Ini
- Dindagkop UKM Rembang Mulai Lakukan Sosialisasi Pembentukan Koperasi Merah Putih