Tradisi buka luwur atau penggantian kain penutup makam dan pembagian nasi jangkrik, merupakan proses penting yang mewariskan jejak toleransi Sunan Kudus. Pesan toleransi tersebut harus dilestarikan warga Kudus pada umumnya.
- Jateng Fair 2023 Jadi One Stop Recreation di Kota Semarang
- Pasar Seni Baluwarti Sajikan Kerajinan dan Kesenian Lingkungan Keraton Surakarta
- Masjid Agung Demak, Lima Besar Destinasi Favorit Saat Libur Lebaran
Baca Juga
Pesan tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Kudus Dr. M. Hasan Chabibie, usai menghadiri doa bersama dalam tradisi buka luwur di Masjid dan Makam Sunan Kudus, Selasa (16/07).
"Buka luwur ini tradisi yang luar biasa. Sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda. Kita meneladani apa yang dilakukan oleh Kanjeng Sunan Kudus, yang sudah memberi ruh semangat bagi warga Kudus dan sekitarnya," ujar Hasan Chabibie.
Menurut Hasan Chabibie, buka luwur dan pembagian nasi jangkrik memiliki makna mendalam. Dengan segala keunikan, nilai dan filosofinya, menjadi bagian penting dari semangat warga Kudus menjaga jejak peradaban.
Hasan mengaku bahwa Pemkab Kudus mendukung penuh pelestarian tradisi, sekaligus bersama-sama warga menjadi identitas religiusnya. Ia menyebut tradisi buka luwur dan pembagian nasi jangkrik memang punya pesan toleransi yang tinggi.
"Jadi ini kan sekalin ngalap berkah, saling silaturahmi, doa bersama, juga ada pesan toleransi. Kanjeng Sunan Kudus dikenal dengan semangat toleransinya, tidak menyembelih sapi. Nilai ini yang dipegang warga hingga sekarang ini," jelasnya.
Hasan Chabibie mengungkapkan bahwa Pemkab Kudus mendukung penuh upaya-upaya pelestarian tradisi di kawasan Kudus.
Sebagai informasi, buka luwur dihadiri ribuan warga dari Kudus dan sekitarnya. Mereka menunggu pembagian nasi jangkrik khas Menara Kudus, serta momentum ngalap berkah sejak pagi hari pukul 04.00.
- Gegara Sampah, Pemkab Kudus Rogoh Miliaran Rupiah Borong Alat Berat
- Sukses Taklukan Audisi Umum 2024, 11 Atlet Belia Bergabung di PB Djarum
- Pedawang FC Incar Top Scorrer Sukun U23 League, Putra Jaya Tertahan di Peringkat Tujuh