Tularkan Semangat Film Anak, ISI Surakarta Putar Restorasi Film Bintang Ketjil

Menyambut Hari Kebangkitan Teknologi, Institut Seni Indonesia bersama Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang Film) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, memutar kembali film Bintang Ketjil, film karya Wim Umboh tahun 1963.


Pemutaran film hasil restorasi dari Lintang dan Render Digital Indonesia di CGV Transmart Pabelan Sukoharjo, Selasa (13/8).

"Kita hadirkan langsung salah satu pemain Film Bintang Ketjil Nana Awaludin, salah satu pemain film Bintang Ketjil yang sekarang sudah dewasa. Sebagai upaya mengkayaan pengalaman kita akan film anak jaman dulu," kata Dosen ISI Surakarta, Sri Wastiwi Setyawati.

Restorasi ini sekaligus upaya melestarikan karya seni jaman dulu yang bisa dijadikan panutan dalam pembuatan seni masa kini.

Nana Awaludin mengaku senang anak anak jaman sekarang masih sangat antusias dengan film Bintang Ketjil. Apalagi diakui Nana yang saat ini sudah berusia 70 tahun, kisahnya masih aktual dan bisa dinikmati.

"Jaman dulu film dibuat dengan riset dan naskah yang sangat matang, kita mau sampaikan ini juga, dan semoga memberi ide pembuatan film anak semakin banyak," kata Nana.

Selain di Solo, Bintang Ketjil, karya maestro Film Wim Umboh dan Misbach Yusra Biran, juga diputar di Jogjakarta dan Medan.

Film ini bercerita tentang petualangan anak-anak menuju kebun binatang, setelah sebelumnya selalu kecewa karena janji orang tuanya untuk berkunjung ke kebun binatang tak pernah ditepati.

Bintang Ketjil adalah film ke dua telah direstorasi Pusbang Film setelah sebelumnya telah merestorasi film Pagar Kawat Berduri.

Sejak tahun 2016 film memiliki program merestorasi film-film Indonesia, untuk berpartisipasi menyelamatkan aset kesejarahan, dalam hal ini aset perfilman.