UKSW Gelar Bimbingan Teknis dan Strategi Dosen dan Mahasiswa

Bimbingan teknis penyusunan proposal dan strategi lolos pendanaan Matching Fund Kedaireka Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi dikupas secara tajam oleh tiga dosen Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), di ruang Probowinoto UKSW. Ketiganya adalah penerima dana hibah Kedaireka. 


Ketiga narasumber tersebut adalah Dr. Ir. Arianti Ina Restiani Hunga, M.Si., Prof. Dr. Kristoko Dwi Hartomo, S.Kom., M.Kom., dan Dr. Hanna Arini Parhusip. Direktur Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan UKSW Dr. Linda Ariany Mahastanti, S.E., M.Sc., hadir sebagai moderator dalam acara yang dihadiri oleh dosen serta mahasiswa S2 UKSW.

"UKSW mendorong dosen peneliti muda untuk mulai melakukan penelitian. Sedangkan bagi dosen peneliti senior didorong untuk melanjutkan penelitian dengan hilirisasi dan pengakuan hak cipta yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas," kata Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan Prof. Dr. Eko Sediyono, M.Kom., Sabtu (28/1). 

Sebagai upaya mengakses dana eksternal dari pemerintah, peneliti disebutkannya harus dapat mengikuti panduan yang diberikan oleh penyedia dana serta memperhatikan luaran yang diharapkan sehingga proposal dapat diterima. 

Menurut Prof. Dr. Eko Sediyono, peneliti UKSW yang sudah memiliki perencanaan proposal, dapat merujuk pada lima prioritas riset Matching Fund Kedaireka 2023 untuk transformasi ekonomi Indonesia yang sesuai. 

Lima prioritas riset tersebut adalah ekonomi hijau, ekonomi biru, ekonomi digital, penguatan pariwisata, dan kemandirian kesehatan.

Penelitian jangan dilakukan di program studi sendiri, namun lakukan kolaborasi dengan program studi dan fakultas lain. 

"Dosen harus mengingat prinsip penelitian yang dilakukan secara multidisiplin, interdisiplin dan kolaborasi. Semoga UKSW dapat meraih pendanaan yang maksimal dari Matching Fund Kedaireka," tutupnya.

Dalam bimbingan teknis ini, Dr. Hanna Arini Parhusip selaku penerima dana hibah atas Inovasi Center of Excellence (CoE) Artificial Intelligence – Internet of Things (AIoT) Laboratory for Data Acquisition memberikan beberapa kunci kesuksesan lolos dalam Matching Fund Kedaireka.

"Kunci kesuksesan tersebut antara lain teamwork antara mitra, dosen, serta mahasiswa. Selain itu, kerja sama dengan tim finalisasi dalam penyelesaian laporan dan dokumen pertanggungjawaban, kerja sama oleh tim admin UKSW, serta mempunyai akun di platform Kedaireka," jelasnya.

Mengutip apa yang disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., “Tidak ada inovasi tanpa kolaborasi”, Dr. Hanna Arini Parhusip juga mengungkapkan sudah merasakan manfaat kolaborasi yaitu ilmu yang terus berkembang.

Sementara itu, Dr. Ir. Arianti Ina Restiani Hunga membagikan Road Map Riset Aksi dan Luaran yang dapat dilakukan peneliti yaitu melakukan penelitian dasar, menentukan model, membuat prototipe serta komersialisasi.

Sebagai penginisiasi Batik-Tenun Creative Innovation HUB (BaTeCH) Pusat Unggulan Inovasi Batik dan Tenun Indonesia yang bekerja sama dengan 4 universitas dan 10 Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), Dr. Ir. Arianti Ina Restiani Hunga menegaskan bahwa perlu untuk memetakan inovasi dan melihat ekosistem apa yang diperlukan. 

"Hal yang diperlukan antara lain produk inovasi, sumber daya manusia dan kelembagaan. Jika sudah menemukan produk inovasi, produk tersebut dapat bermanfaat bagi lembaga dan masyarakat," tandas penerima dana hibah 1 milyar ini.

Di sisi lain, Prof. Dr. Kristoko Dwi Hartomo sebagai ketua tim inisiasi Early Warning System Ledakan Trafo Distribusi Berbasis Sistem Cerdas Teknologi Internet of Things (IoT) mengajak peneliti untuk berpikir bahwa mitra kerja sama tidak harus merupakan institusi besar. 

"UKSW dapat lakukan audiensi dengan pemerintah kota untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dan siapa yang dapat menjadi mitra," bebernya.

Usai acara, Dr. Linda Ariany Mahastanti, S.E., M.Sc., berharap acara ini dapat menjadi fasilitas bagi peneliti dalam menyiapkan proposal untuk mengikuti Program Kedaireka. Peneliti mendapatkan cara menulis proposal serta tips dan trik untuk lolos dalam program ini.

"Rencana ke depan, UKSW perlu menguatkan sinergi dengan mitra peneliti. Rencana untuk mengumpulkan mitra dan peneliti dalam satu forum adalah hal yang baik dilakukan sehingga kebutuhan mitra dan peneliti dapat matched," ungkap Direktur Direktorat Inovasi dan Kewirausahaan UKSW ini.