Sejumlah ulama di Ponorogo meminta calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memperhatikan nasib kesejahteraan warga pesantren.
- Tunggu Penetapan, KPU Purbalingga Terus Lakukan Sosialisasi ke Pemilih
- Bawaslu Kota Semarang Sebut Masa Sosialisasi Parpol Bebas Pasang Atribut Kampanye
- JMSI Minta Polisi Segera Ungkap Upaya Pembunuhan Rahiman Dani
Baca Juga
Harapan itu disampaikan saat Khofifah bersilaturrahmi bersama kiai dan ulama Ponorogo di Ponpes Sendang Drajat, Ponorogo, Sabtu (24/3).
"Harapan kami mudah-mudahan yang ada di Ponorogo diopeni (dirawat), fisiknya mulai dari bangunannya, guru-gurunya kesejahteraan kiainya. Mungkin Bosda (Bantuan Operasional Madrasah) dan sebagainya. Selama ini pesantren belum tersentuh Jawa Timur secara keseluruhan," ujar K.H. Marhaban Ahmad yang menjadi inisiator acara tersebut seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Menanggapi hal itu, Khofifah mengatakan pesantren adalah basis dari pembentuk kesadaran pancasila di masyarakat. Sehingga, membenahi infrastruktur dan menjamin kesejahteraan guru-guru pesantren adalah kewajiban.
"Pancasila pertama mengajak kita, peneguhan aspek-aspek spritiualitas dan religiusitas terbangun cukup kuat di pesantren-pesantren. Kalau infrastruktur bisa terbangun dengan baik. Saya rasa prosesnya akan lebih kualitatif dan representatif," ucap mantan Menteri Sosial itu.
Dalam safarinya, Khofifah mengatakan sudah menyiapkan strategi jitu untuk menjamin kesejahteraan guru-guru pesantren. Khofifah sudah menggagas penguatan peran pondok pesantren dalam mendorong partisipasi sekolah dan menyediakan beasiswa S2 khusus guru diniyah.
"Di dalam Nawa Bhakti Satya, kita sudah menyebut apakah Bosda Madin (Bantuan Operasional Madrasah Diniyyah) ataukah guru Madin, kita ingin meningkatkan, sampai dengan S2" pungkasnya.
- Marak Kekerasan Seksual di Batang, DPRD Batang Minta Seleksi Ketat Pengajar
- Mayoritas Publik Inginkan UU TPKS, Legislator Harus Segera Merealisasikannya
- Ganjar-Mahfud akan Setarakan Pembangunan Ekonomi Desa dan Kota