- Gojekan Sengit Pendakwah Miftah, Tak Surutkan Sang Legenda, Yati Pesek
- Asia Tengah Dan Indonesia Sebagai Pusat Peradaban Islam
- Promosikan Keberadaannya Lebih Luas, Museum Tosan Aji Turut Berpameran Di Surabaya
Baca Juga
Rembang - Ketua Presidium Penyelamat Organisasi (PO) sekaligus Sekretaris Steering Committee Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU), KH Abdussalam Shohib, menyatakan bahwa MLB NU tetap akan berjalan.
PO-MLB NU disebut sedang berbagi tugas melakukan silaturrohim dan konsolidasi kepada ulama, kiai sepuh, masyayikh, tokoh, dan para senior NU.
"Kepada beliau-beliau, presidium berbagi perspektif tentang dinamika ke-Indonesia-an dan ke-Jamiyyah-an Nahdlatul Ulama, memohon do’a restu dan dukungan atas gerak langkah menjalankan Risalah Amanat Bangkalan, yakni penyelamatan organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU," kata pria yang akrab disapa Gus Salam melalui keterangannya Jumat (01/11/).
Ia mengklaim, dalam road show jelang Hari Pahlawan pada 10 November 2024, sejumlah kelompok santri arus bawah, presidium merasakan adanya kesamaan pandang dari para ulama-kiai sepuh, masyayikh, tokoh, dan senior NU.
Mereka disebut Gus Salam juga merasakan ada sesuatu yang salah, mismanajemen yang fatal dan prinsipil, dan pergeseran pelaksanaan norma dan landasan etis dalam mukadimah Qonun Asasi, Khittah NU dan AD-ART, serta aturan teknis organisasi.
Ia juga menyinggung penurunan spirit, mentalitas, dan moralitas dalam berjama’ah dan berjam’iyyah yang ditampakkan oleh pimpinan dan pengurus PBNU.
Perpecahan pun, kata dia, meluas terutama di Jawa, baik secara terbuka mau pun terpendam, dan menyimpan hubungan yang tidak sehat hingga saling menjatuhkan.
"Atas perspektif dan ungkapan perasaan beliau-beliau itu, memantapkan Presidium untuk segera menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) NU," tandas Gus Salam sembari menambahkan,
Pra-MLB sendiri, Insya Allah akan dilaksanakan bulan Desember, di Surabaya, sebagai titik juang para pahlawan. Pra-MLB direncanakan dihadiri oleh Pengurus Wilayah (PW) NU se-Indonesia atau yang mewakili.
MLB NU ini berkisar antara konflik PBNU dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) besutan Muhaimin Iskandar. Kedua kubu saling berupaya mendongkel satu sama lain melalui organisasi eksternal.
Terpisah, salah seorang anggota Presidium nasional MLB NU, KH Imam Baehaqi saat dihubungi RMOLJateng, Sabtu (02/11) juga membenarkan seluruh statemen yang disampaikan Gus Salam di atas.
Pengasuh Ponpes MIS Sarang Rembang itu mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah memberi masukan, peringatan dan saran baik lesan maupun tertulis kepada PBNU pimpinan KH Yahya Staquf Cholil (Gus Yahya) agar segera kembali pada AD-ART dalam mengelola organisasi NU. Namun tidak pernah ditanggapi.
"Sebenarnya langkah MLB itu adalah jalan terakhir dan terpahit. Jika PBNU mau mendengarkan saran dan masukan teman-teman, tidak akan ada MLB NU," tandas Imam Baehaqi sambil menambahkan, target dari MLB adalah mengganti Gus Yahya dan pengurus lain yang selama ini telah salah mengurus organisasi nahdliyyin.
"Itu forum liar. Ini forum yang dalam bahasa NU forum yang tidak mu'tabar, yang tidak legitimate," tandas Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla, kepada wartawan di kantor PBNU, Jakarta, Jumat (01/11).
Ulil menyayangkan agenda MLB NU jalan terus. Sebab, lanjutnya, NU dikenal dengan kitab-kitab mu'tabarah atau kitab-kitab yang mempunyai legitimasi dan sah untuk dijadikan rujukan.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf, optimistis bahwa wacana muktamar luar biasa (MLB) NU tidak akan berhasil.
Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu menegaskan bahwa upaya semacam itu tak pernah berhasil mendongkel PBNU sejak zaman dulu.
"Di NU itu tidak ada MLB. Enggak ada dalam sejarah itu NU itu MLB. Ada pernah digagas tapi ya akhirnya hilang gitu aja. Nggak ada," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Saya percaya betul bahwa NU ini banyak yang menjaga. Kiai-kiai, ulama, yang pada dasarnya para kiai dan ulama itu tidak suka rebutan jabatan. Maka tidak pernah berhasil tidak akan pernah berhasil bagi mereka yang menginginkan MLB," tambah Saifullah.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur itu menambahkan wacana ini muncul jauh sebelum Pemilihan Presiden (Piipres). Kalau dibuka dan dicari jejak digitalnya itu sudah muncul jauh-jauh hari.
"Ya, kita tunggu saja. Tapi kalau saya meyakini, MLB tidak akan pernah ada di lingkungan Nahdlatul Ulama," tandas Menteri Sosial ini.
- Keberatan Jaminan Sertifikat Tanah Sudah Lunas Tetap Diproses Pihak Bank, Pemilik Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung
- Diskusi Bersama Sinergi Lembaga Legislatif Dan Media Massa DPRD Jawa Tengah
- Ribuan Pejuang Indonesia Sepakat Berhimpun Dalam Satu Wadah Organisasi