Undang 40 Sekolah, DLH Batang Beberkan Rahasia Jadi Adiwiyata

Sosialisasi sekolah Adiwiyata yang digelar Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batang. RMOLJateng/Bakti Buwono
Sosialisasi sekolah Adiwiyata yang digelar Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batang. RMOLJateng/Bakti Buwono

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batang mendorong sekolah-sekolah di Batang untuk menjadi sekolah Adiwiyata dengan menerapkan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).


Kepala DLH Kabupaten Batang, A Handy Hakim, menyatakan bahwa tujuan utama Sekolah Adiwiyata adalah untuk mendapatkan penghargaan di berbagai tingkatan, baik kabupaten, provinsi, nasional, maupun mandiri. 

Namun, yang lebih penting adalah memberikan wawasan lingkungan kepada para pelajar agar mereka dapat menjaga kelestarian lingkungan sekolah dan sekitarnya.

"Harapannya, dengan memiliki wawasan budaya peduli lingkungan, pelajar dapat memiliki karakter peduli lingkungan sejak dini. Sehingga, ketika dewasa, mereka sudah memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitar," ujar Handy Hakim, Kamis (22/8)

Ia menyampaikan hal itu usai Sosialisasi GPBLHS dan Persiapan Usulan Calon Sekolah Adiwiyata di Aula Kantor Bupati Batang.

Dalam sosialisasi ini, sekitar 40 sekolah dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA se-Kabupaten Batang turut berpartisipasi. Diharapkan, ke-40 sekolah tersebut dapat menjadi sekolah Adiwiyata, minimal di tingkat kabupaten.

Handy juga menyebutkan bahwa salah satu kendala yang dihadapi adalah anggaran. Oleh karena itu, ia berharap instansi terkait seperti Disdikbud Batang atau Kemenag Batang dapat memberikan stimulus anggaran untuk sekolah/madrasah yang maju ke tingkat Adiwiyata kabupaten.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Disdikbud Batang agar ada dukungan anggaran untuk memenuhi sarana dan prasarana pendukung. Karena memang ada beberapa sarana dan prasarana yang harus dilengkapi untuk mendukung terselenggaranya sekolah Adiwiyata," jelasnya.

Saat ini, di Kabupaten Batang terdapat 25 sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten, 15 sekolah Adiwiyata tingkat provinsi, dan 6 sekolah Adiwiyata tingkat nasional.

Dalam kesempatan ini, turut hadir pemateri dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jateng, Gayatri Hanna, yang menyampaikan strategi menjadi sekolah Adiwiyata. 

Beberapa poin GPBLHS yang harus diterapkan meliputi kebersihan, sanitasi, dan drainase, pengelolaan sampah, konservasi air, konservasi energi, serta keanekaragaman hayati dan penghijauan.