Unnes Nyatakan Skorsing Julio Tidak Terkait Demo

Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyatakan skorsing terhadap Julio Belnanda Harianja tidak terkait demo tolak uang pangkal.


Kepala UPT Humas Unnes, Hendi Pratama, mengatakan skors diberikan justeru karena unggahan Julio yang kerap kali menimbulkan keresahan dan agitasi di lingkungan UNNES maupun di tingkat nasional.

Unggahan-unggahan JBH mengandung kata-kata kasar, rumor-rumor yang tidak didukung data dan mengajak pihak internal dan eksternal Unnes untuk selalu berpolemik negatif. Padahal, mengarahkan setiap mahasiswanya untuk tetap santun bertutur di dunia nyata maupun dunia maya," kata Hendi, Rabu (11/7).

Hendi menambahkan, proses pembinaan Juli telah melalui prosedur yang tepat. Menurutnya, skorsing adalah upaya terakhir yang dilakukan Unnes lantaran Julio menolak untuk bekerja sama di berbagai kesempatan pembinaan.

Sidang etika telah digelar untuk klarifikasi namun JBH hanya mau mengikuti sidang jika dia diizinkan merekam. Izin perekaman ini ditolak. Larangan merekam adalah hal wajar seperti yang misalnya  ditemukan di peraturan tata tertib persidangan mahkamah mahasiswa UI," imbuh dia.

Lebih jauh, kata Hendi, Peserta aksi yang lain masih melanjutkan kuliah dan dilayani seperti biasa tanpa diskriminasi. Hal itu, lanjut dia, menunjukkan jika Unnes menilai bahwa penyampaian pendapat adalah bagian dari hak warga negara yang wajib dihormati.

Hendi menerangkan, Julio adalah mahasiswa yang sama yang tersangkut masalah pencemaran nama baik Menristekdikti melalui media online tahun 2017.

Masalah tersebut ditengahi oleh Komnas HAM RI. Melalui mediasi tersebut Julio, Unnes dan Komnas HAM menandatangani pernyataan bahwa Julio saat itu tidak diberikan sanksi akademis ataupun non akademis asalkan dirinya berjanji tidak akan mengulangi unggahan yang bermuatan negatif di masa depan.

Namun begitu, selama satu tahun terakhir tidak ada perubahan yang berarti," pungkas Hendi.