Usai melakukan proses otopsi, tim forensik dari Instalasi Forensik RS dr Moewardi Solo mengambil satu organ dalam dari jenazah Ridwan untuk dilakukan untuk pemeriksaan laboratorium.
- Operasi Patuh Candi 2023, Dirlantas : Angka Kecelakaan Turun 42 Persen
- Minimarket Di Terboyo Semarang Dibobol Maling
- Polres Purworejo Berhasil Amankan Pencuri Sekolah
Baca Juga
Usai melakukan proses otopsi, tim forensik dari Instalasi Forensik RS dr Moewardi Solo mengambil satu organ dalam dari jenazah Ridwan untuk dilakukan untuk pemeriksaan laboratorium.
Kasat Reskrim Polres Karanganyar AKP Kresnawan mengungkapkan, tim forensik dari RS dr Moewardi Solo sudah membawa satu organ vital untuk dilakukan untuk pemeriksaan laboratorium. Hasil laboratorium tersebut untuk mengetahui penyebab kematian Ridwan.
"Ada satu organ dalam yang diambil untuk diperiksa di laboratorium, guna mengetahui penyebab kematian korban," papar Kasatreskrim, Kamis (27/5) sore.
Dijelaskan, organ dalam tersebut, selanjutnya akan diperiksa di laboratorium. Sebab adanya temuan memar di bagian dada korban. Sementara untuk luka di kepala tidak ada yang fatal.
"Kondisi jenasah masih utuh, tidak ada yang patah tulangnya. Proses otopsi juga disaksikan langsung oleh pihak keluarga yang diwakili oleh kakak korban," imbuhnya.
Terkait otopsi, pihak keluarga sudah menyerahkan pada tim penyidik. Pasalnya pihak keluarga menyakini bahwa penyebab kematian Ridwan dilakukan oleh pelaku. Karena tindak penganiayaan tersebut membuat Ridwan meninggal.
"Otopsi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penyebab kematian korban. Keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik untuk memperjelas perkara ini. Sedangkan untuk hasil lab masih harus menunggu 1-2 minggu lagi," tutur Kasatreskrim.
Awalnya saat pertama kali jasad Ridwan ditemukan, diduga merupakan korban kecelakaan. Namun setelah didalami oleh penyidik Polres Karanganyar diketahui Ridwan meninggal karena penganiayaan.
Sejauh ini sudah dua orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka utama yakni AH dan RW, termasuk dua tersangka lain yakni AI dan MF yang turut berperan menyembunyikan dan membuang jenazah Ridwan di bawah jembatan Tugu, Jumantono. [sth]
- Polres Kebumen Amankan 9 Tersangka Penyalahgunaan Narkotika
- Guru Swasta di Wonogiri Cabuli Siswi
- BBPOM Semarang Musnahkan 114 Item Obat Tradisional