- RPH Sudah Terima 150 Permintaan Penyembelihan Hewan Qurban Idul Adha
- Ibu Menyusui Terkonfirmasi Covid Masih Bisa Berikan ASI Esklusif
- Tempat Usaha di Magelang Boleh Buka 100 Persen
Baca Juga
TBC masih menjadi momok yang cukup mengkhawatirkan bagi warga Kudus. Terbukti, angka pasien virus ini terus bertambah seiring waktu.
Data yang diperoleh dari Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) secara nasional, tercatat sebanyak 1.909 kasus ditemukan tahun 2021, tahun 2022 meningkat menjadi 2.385 kasus dan tahun 2023 mencapai 2.693 kasus.
Fakta itu juga yang mendasari United States Agency for International Development (USAID) berkolaborasi dengan Pemkab Kudus untuk menjadikan wilayah itu sebagai pilot project eliminasi TBC.
“Kolaborasi pentaheliks merupakan kunci untuk mempercepat pencapaian eliminasi TBC pada tahun 2030 mendatang,” ujar kata Sekretaris Tim Pelaksanaan Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis di Kudus, dr. Andini Aridewi yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus sekaligus di Hotel Griptha, Jumat (8/3)
Meskipun tingkat penemuan kasus TBC di Kudus telah mencapai 106% dari target temuan kasus dan pengobatan, kata Andini, namun tingkat keberhasilan pengobatan masih perlu dioptimalkan.
“Karena itu, keterlibatan semua pihak berperan penting dalam upaya penanggulangan TBC di Kudus,” ucapnya.
Andi menjelaskan, jika dilihat angka capaian target secara nasional lebih dari 90% kasus ditemukan, maka Kabupaten Kudus sudah mencapai 106% dari target temuan kasus dan diobati. Sedangkan tingkat keberhasilan pengobatannya di Kudus sudah mencapai 88%.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kudus, Revlisianto Subekti mewakili Pj. Bupati Kudus, juga menekankan pentingnya pendekatan, kontribusi, dan kolaborasi lintas sektoral sebagai komitmen Pemkab Kudus mencapai target eliminasi TBC tahun 2030.
Permintaan itu disampaikan Revlisianto saat membuka acara penyusunan rencana kerja terpadu mendukung penanggulangan TBC di Kudus. Acara ini juga menandai penandatanganan kesepakatan bersama percepatan penanggulangan TBC di Kudus.
Revlisianto juga mengapresiasi berbagai pihak, termasuk USAID atas pendampingannya dalam penanggulangan TBC di Kota Kretek.
"Saya berharap kerja sama secara efektif mampu berkontribusi dalam mendukung penanggulangan serta menuntaskan angka kasus TBC di Kudus," cetusnya.
- Gibran Rakabuming Raka Positif Covid-19, Jalani Isolasi Mandiri
- Bank Indonesia Jawa Tengah Dukung Percepatan Vaksinasi Booster
- Pasien Isoman Di Semarang Tinggal 71 Orang