Wali Kota Magelang M Nur Aziz ingin masyarakat Kota Magelang menjadi contoh yang baik dalam kedisiplinan masalah sampah. Karena itu, dia menekankan pentingnya disiplin masyarakat dalam mengelola sampah dan menerapkan pola hidup bersih.
- BEI Dorong Peningkatan Partisipasi Perempuan di Pasar Modal
- XL Bakal Bangun 100 BTS 5G di 2022
- Semen Gresik Salurkan Hewan Kurban Senilai Rp280 Juta untuk Masyarakat Rembang dan Blora
Baca Juga
"Masalah sampah itu masalah habit. Yang ingin saya tekankan adalah pola disiplin masyarakat. (Kedisiplinan itu) saat ini belum tercapai," katanya, saat membuka seminar regional "Menimbang Teknologi Pengelolaan Sampah Skala Kota" yang diadakan Forum Komunitas Antar Lembaga Keswadayaan Masyarakat (FKALKM) Kota Magelang di Pendopo Pengabdian, Rabu (19/6).
Menurut Aziz, disiplin masalah sampah seharusnya menjadi gerakan bersama. Peralatan canggih tidak akan optimal jika pola hidup bersih masyarakat tidak berjalan.
"Disiplin masalah sampah seharusnya jadi gerakan bersama. Alat sudah oke, semua oke, tapi pola hidup belum (berjalan) ya percuma," imbuhnya.
Oleh sebab itu, lanjut Aziz, diskusi-diskusi juga dibutuhkan agar masyarakat disiplin pengelolaan sampah masing-masing.
Ketua Panitia Seminar Regional "Menimbang Teknologi Pengelolaan Sampah Skala Kota", Teguh Hariyanto menjelaskan, seminar regional ini bertujuan supaya penyelesaian persampahan yang menjadi bahan tinjauan dapat diterapkan guna mewujudkan kota yang zero waste dan circular economy (bebas sampah seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi).
"Agar pola pemecahan persampahan dengan penerapan teknologi akan membuat masyarakat lebih memiliki sikap kepedulian terhadap penanganan sampah yang menghasilkan nilai ekonomi," ujarnya.
Melalui seminar ini, dia berharap, pengelolaan sampah perkotaan dapat menjadi hal yang menguntungkan (profitable), menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup. Membantu bergulirnya pergerakan "mechanism" pasar hasil dari pengelolaan sampah oleh masyarakat dan industri.
"Persoalan sampah yang dihubungkan dengan teknologi diharapkan dapat teratasi. Pilihan teknologi pengelolaan sampah yang tepat guna sesuai keadaan budaya sosial di masyarakat wilayah perkotaan," jelasnya.
Menurut dia, adanya sinergi dengan beragam teknologi maka pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah perkotaan akan lebih mudah.
Perlu diketahui, peserta seminar di antaranya para akademisi, pegiat dan perkumpulan peduli lingkungan hidup dari PKK, Bank Sampah, IUWASH, TPS-3R, Orari, HIPMI, dan lainnya.
Hadir juga para pejabat jajaran Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perikanan dari Kabupaten Magelang, Semarang, Salatiga, Boyolali, Purworejo, Kebumen, Wonosobo, Temanggung, Kota Yogyakarta, Sleman dan Bantul.
- Bupati Rober Ajak Masyarakat Kelola Sampah Secara Berkelanjutan
- Hadapi Sampah, Pemkot Pekalongan Siapkan Langkah Strategis
- Kejari Kota Magelang Resmi Salurkan Tunjangan Kinerja melalui Bank Jateng