Wali Kota Semarang Usulkan Konsep Wisata Aglomerasi ke Gubernur Jateng

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan pentingnya sinergitas antar wilayah sebagai upaya untuk memajukan pembangunan di Provinsi Jawa Tengah.


Untuk itu dirinya pun mengungkapkan jika selama ini Kota Semarang terus berupaya menjalin kerja sama dengan Kabupaten Semarang, Kendal, Demak, Grobogan, hingga Kota Salatiga dalam rangka meningkatkan potensi wisata melalui aglomerasi. 

Hal ditekankan Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo  dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Wilayah dengan tema Sinergitas Kebijakan dan Gotong Royong dalam Upaya Menghadapi Tantangan Pembangunan Jawa Tengah. 

"Awal 2022 kemarin kita melakukan pertemuan aglomerasi dengan kawan-kawan bupati. Semuanya bersepakat jika wisata aglomerasi menjadi salah satu daya dukung penting untuk  menggerakkan perekonomian," ujar Hendi di pendopo kantor Bupati Pekalongan, Selasa (19/4).

Menurutnya, kolaborasi dan sinergi percepatan penanganan ekonomi akibat dampak pandemi dalam kawasan aglomerasi menjadi penting. 

Sehingga dirinya menyoroti besarnya potensi wisata pada daerah aglomerasi yang beragam untuk dikembangkan bersama dalam mewujudkan kebangkitan perekonomian.

Dirinya pun mencontohkan bagaimana saat ini di kawasan Kota Lama Semarang tersedia berbagai produk dari wilayah aglomerasi Semarang Raya, untuk menguatkan kapasitas UMKM di masing - masing wilayah. 

“Saat ini di Kota Lama ada produk UMKM dari mbak Eisti (Bupati Demak) dan bu Sri (Bupati Grobogan), yang lainnya nanti akan menyusul,” tutur Hendi.

Lebih lanjut, Hendi menegaskan pembangunan Kota Semarang, provinsi Jawa Tengah dan Nasional. Maka dari itu selain melakukan penetrasi melalui penumbuhan peluang ekonomi, Wali Kota Semarang itu juga menyebut pentingnya pemerintah menekan kebutuhan masyarakat.

Hal itu sendiri disampaikannya dapat dilakukan pemerintah melalui konsep fasilitas publik gratis dari lahir hingga meninggal, seperti yang sudah berjalan di Kota Semarang. 

"Kita mengupayakan adanya fasilitas publik secara gratis mulai dari lahir sampai meninggal. Maka jika semuanya serba gratis, pasti akan dapat meringankan masyarakat," tutur Hendi.

Dirinya menerangkan konsep tersebut dapat menyentuh berbagai persoalan, misalnya terkait penanggulangan angka stunting. 

"Kami punya program pemberian makanan tiga kali sehari sebagai wujud kepedulian pemerintah untuk memberi contoh makanan yang sehat. Sebanyak 1.367 balita diberi makan 3 kali sehari," imbuh Hendi.