Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo ingin mewujudkan program perlindungan untuk juru parkir di akhir masa jabatannya.
- Ciptakan Kemandirian Ekonomi, Warga Lapas Produksi Nastar dan Kastengel
- Jelang Purna Bhakti, Personel Polres Tegal Kota Naik Pangkat
- Gandeng Komunitas Motor Kota Salatiga, Ini Permintaan Kapolres
Baca Juga
Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo ingin mewujudkan program perlindungan untuk juru parkir di akhir masa jabatannya.
Adalah mendaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek.
"Solo ada ribuan juru parkir. Nanti akan didorong menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Mereka termasuk pekerja yang rentan dengan kecelakaan, tidak ada yang menggaji atau bertanggungjawab bila terjadi kecelakaan, apalagi iurannya cukup terjangkau. Semoga tahun ini teralisasi," kata Rudy demikian biasa disapa, usai menyerahkan santunan kematian pada lima peserta BPJS Ketenagakerjaan di Rumah Dinas Walikota Surakarta, Kamis (11/2).
Saat itu Rudy didampingi oleh Hasan Fahmi, Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Surakarta, dan Sekda Kota Surakarta Ahyani, menyerahkan santunan pada lima ahli waris.
Sutinem ahli waris dari Joko Yulianto, Tri Rohmaniati ahli waris dari Sugeng Sutejo, Endang Sumarsi ahli waris dari Putranto, Triani ahli waris dari Aristianto, Dian Esti Puspita Sari ahli waris dari Dedi Kristiawan.
Semua merupakan driver ojek online peserta non upah, masing-masing ahli waris menerima santunan jaminan kematian sebesar Rp42 juta.
"Seperti driver ojek ini kan manfaatnya bisa dirasakan. Kalau tidak menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan mereka tidak akan mendapatkan apapun. Maka saya dorong tidak hanya juru parkir saja, tapi pedagang pasar, penjual hik, driver ojek dan semua pekerja mandiri ikut untuk melindungi diri. Iuran hanya Rp16 ribu-an perbulan manfaatnya lebih," tandas Rudy.
Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Surakarta, Hasan Fahmi menyatakan, siap menindaklanjuti dan memfasilitasi keinginan pak Rudy agar juru parkir menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami siap menindaklanjuti dan semoga tahun ini bisa teralisasi," kata Fahmi.
Disampaikan Fahmi, saat ini BPJS Ketenagakerjaan juga gencar menyasar untuk tenaga kerja non upah. Diketahui sudah terdata ada 161 ribu lebih jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Kalau non upah baru sekira 50 persen, tapi kalau pekerja pabrikan atau upah kepesertaannya sudah mencapai 90 persen lebih," imbuhnya.
Ditambahkan pula, selama tahun 2020, BPJS Ketenagakerjaan cabang Surakarta total sudah menyerahkan klaim santunan sebanyak Rp315 miliar lebih dari 39 ribu peserta.
Sedangkan selama tahun 2021 bulan Januari-Februari sudah menyerahkan klaim sangunan untuk 3.491 kasus senilai Rp28 miliar lebih.
- 15.150 Rumah di Grobogan Tergenang, 6 Hanyut Terbawa Arus dan 37 Rusak Parah
- Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan di Solo Jadi Percontohan
- Tiga Unit Bus Mudik Gratis Disiapkan Menjemput Ratusan Warga Kudus Di Perantauan