Ketersediaan pekerjaan di dalam negeri sebetulnya tak kalah dengan yang ada di luar negeri.
- Hari Kartini: Pj Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Shinta Nana Sudjana Dorong Perempuan Makin Kreatif Dan Pintar
- Bapenda Lakukan Pengundian Hadiah Wajib Pajak PBB
- Perkuat Industri Hijau, SG Gunakan 100% Purified Gypsum Dalam Proses Produksi Semen
Baca Juga
Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mengklaim lapangan kerja di dalam negeri sekarang, sudah tersedia luas.
"Memanglah bekerja di luar negeri sekarang itu tidaklah terlalu menarik seperti di masa lalu. Karena juga sekarang di dalam negeri ada lapangan kerja yang baik. Banyak lapangan kerja yang sama dengan di luar negeri," tuturnya dalam sambutan di acara Hari Pekerja Migran Internasional di Aula Pusat Pengembangan Dakwah Islam, Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (18/12).
JK mengakui bekerja di luar negeri mendatangkan devisa bagi negara. Tidak hanya itu, tak sedikit pula PMI yang berhasil menafkahi keluarganya di kampung, bahkan sampai membangun rumah.
Namun perlu juga disadari masalah yang harus dihadapi ketika bekerja di luar negeri mulai dari bahasa, budaya, iklim, dan lain sebagainya. Makanya, bagi mereka yang punya keterampilan dan pengalaman dari luar negeri, JK mengimbau untuk mempertimbangkan kerja di dalam negeri.
Terlebih, menurut wapres dua rezim tersebut, saat ini pemerintah Indonesia sudah mematok upah minimum regional (UMR) yang terbilang tinggi. Di banyak daerah pun UMP-nya hampir mencapai Rp4 juta.
"Bekerja di luar negeri tentu hanya lebih tinggi nominalnya beberapa persen dibandingkan bekerja di dalam negeri. Sehingga pilihan bekerja di dalam negeri harus dipandang sebaik-baiknya," pungkasnya seperti dikutip dari Kantor Berita Politik
- Bulu Creative Hub Jadi Ajang Pulihkan Ekonomi Pelaku Usaha Kreatif
- Harga Bahan-bahan Pokok di Kota Semarang Terus Dipantau Agar Inflasi Tak Makin Parah
- Video: Menag Blusukan ke Pasar Tradisional Semarang