Puluhan warga menggeruduk kompleks kantor Walikota Pekalongan, Senin (18/12). Mereka membawa spanduk bertuliskan kecaman pada pelayanan Perumda Air Minum Tirtayasa Kota Pekalongan.
- Minyakita Di Kota Pekalongan Masih Sesuai Ketentuan
- Pemkot Pekalongan Dorong Implementasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Dalam Kolaborasi Guru Dan Orang Tua
- Kunjungi Lokasi Bencana Longsor, Pj Gubernur Jawa Tengah Minta Proses Pencarian Korban Dipercepat
Baca Juga
Sejumlah tulisan antara lain 'Copot Dirut PDAM ' hingga 'Usut Tuntas Pelanggaran Hukum PDAM' serta tulisan lainnya. Mereka adalah pelanggan PDAM Tirtayasa.
Aksi warga itu didampingi LBH Adiyaksa. Mereka ditemui Sekretaris Daerah Nur Priyantomk yang mewakili Walikota Pekalongan. Lalu, Direktur Utama PDAM Tirtayasa M Iqbal. Audiensi berlangsung di ruang Jawa Hokokai Seyda Pemkot Pekalongan.
"Ya mau demo lagi (kalau tidak ada perbaikan), yang penting ibu-ibunya harus semangat," kata seorang warga Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Mutia usai audiensi.
Ia mengeluh bahwa selama dua tahun menjadi pelanggan PDAM Tirtayasa pelayanannya buruk. Selain tidak sehat, air juga kadang mati kadang hidup.
Pertemuan itu tidak menemukan titik temu. Adapun isi pertemuan itu antara lain keluhan kualitas air berlangganan yang tidak memenuhi standar, bahkan ada titik di mana airnya tidak layak konsumsi. Lalu antara tagihan dengan pelayanan tidak imbang.
Zaenudin dari LBH Adiyaksa menyebut jawaban yang diberikan pihak Pemkot serta PDAM tidak memuaskan. Menurutnya, jawabannya hanya berputar-putar tanpa arah
"Jika tidak ada perubahan hingga akhir tahun, LBH Adiyaksa kami bersama konsumen PDAM Tirta Yasa akan melakukan aksi untuk turun ke jalan dengan massa yang lebih banyak lagi," kata Zaenudin.
Didik Pramono, ketua LBH Adiyaksa, juga meminta aparat penegak hukum untuk segera memproses laporan tentang dugaan penyelewengan di perusahaan daerah tersebut yang sudah diajukan.
"Kami harap APH segera memproses laporan dugaan penyelewengan perusahaan air minum Tirta Yasa," katanya.
Sekda Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, selaku Dewan Pengawas Perumda Tirta Yasa, mengungkapkan bahwa berdasarkan testimoni warga, ada yang mengatakan air sudah bagus, ada juga sebaliknya.
"Tentu ini sebagai bahan masukan dan kami sambut baik diskusi dengan LBH Adiyaksa karena diskusi dua arah harus dilakukan agar semakin terang," ungkap Nur Pri.
Lalu juga ada informasi tentang pengusaha air isi ulang yang langsung mengambil air di saluran PDAM. Usahanya itu tanpa uji lab hingga tak berizin.
"Tentu ini akan pemkot tindaklanjuti langsung dengan OPD terkait. Bagian Perekonomian dan Satpol P3KP akan melakukan penertiban, jika ada oknum akan disanksi. Dari Dinkes juga mekanisme uji lab seperti apa, apakah ada air yang di ambang batas kemudian diberi obat kimia atau apa, serta pungutan uang Rp 60 ribu tanpa tes. Tak hanya perumda, kalau aparat pemerintah ada yang seperti itu akan kami tindak," tegasnya.
Sekda menyatakan konsumen meminta perbaikan kualitas dan kuantitas air. Lalu minta kompensasi atas tidak mengalirnya air tetapi tetap bayar. Hal itu akan diselesaikan oleh manajemen.
"Berkaitan permintaan pencopotan Dirut Perumda Tirta Yasa tentu akan dilakukan evaluasi keseluruhan oleh manajemen, harus kita pelajari tingkat kesalahannya seperti apa," jelasnha
Direktur PDAM Tirtayasa Kota Pekalongan, Mochamad Iqbal, mengaku sudah berupaya memperbaiki pelayanan kepada pelanggan.
"Terdapat testimoni di beberapa titik yang menyatakan aliran air sudah lancar, namun perlu perbaikan lebih lanjut," ungkapnya.
- Minyakita Di Kota Pekalongan Masih Sesuai Ketentuan
- Pemkot Pekalongan Dorong Implementasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Dalam Kolaborasi Guru Dan Orang Tua
- Kunjungi Lokasi Bencana Longsor, Pj Gubernur Jawa Tengah Minta Proses Pencarian Korban Dipercepat