- Junjung Tinggi Penegakan Hukum Lewat Keadilan Restoratif
- Upal dan Narkoba, Jadi Kasus Paling Mencolok di Kejari Demak
- KPK: Kabotan Jeneng atau Kabotan Sungu?
Baca Juga
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak melakukan ikhtiar yang kukuh dalam upaya menciptakan good government dan clean govermance.
Manifestasi dari goal tersebut adalah melakukan kerjasama yang dirumuskan dalam Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kejaksaan Negeri Demak.
Penandatanganan kesepakatan dilakukan langsung dua pimpinan di instansi masing-masing. Yakni, Kepala Kantor Kemenag, DR Muhammad Taufiqurahman, S,ag, M.S.I dengan Kepala Kejaksaan Negeri Demak, Hendra Jaya Atmaja, SH, MH. MoU ditandatangani pada Selasa (9/4) lalu.
Kepala Kantor Kementerian Agama Demak, Muhammad Taufiqurahman mengatakan, langkah itu menjadi ikhtiar untuk optimalisasi kinerja institusi yang dinaunginya.
‘’Sekarang ini era disrupsi, akuntabilitas menjadi sisi yang perlu dikedapankan. MOU ini (dengan Kejaksaan) adalah manifestasi menuju ke sana (keterbukaan),’’ ujar Taufiq, yang sebelumnya pernah memimpin Kantor Kemenag Kota Salatiga, usai penandatangan kerjasama tersebut di Kantor Kejaksaan Negeri Demak.
Secara lebih spesifik, tokoh kelahiran Pulau Garam Madura ini memberi catatan khusus, yakni langkah membangun MoU dipijakkan pada pertimbangan keberadaan Demak sebagai Kota Wali.
Artinya nilai-nilai spiritual yang menjadi jatidiri Kota Wali menjadi sandaran utama. Lebih dari itu ikhtiar tersebut merupakan bagian dari sikap tawaduk serta bertawadu pada sosok Sunan Kalijaga.
‘’Syiar dan nilai-nilai yang telah disemai beliau (Sunan Kalijaga-red) perlu kita sematkan menjadi pelita untuk kita semua,’’ tambahnya.
Lebh jauh diungkapkannya lagui Demak adalah jejak peradaban yang merupakan tonggak bagi syiar Islam di tanah air.
Nama besar itu perlu dijaga dan dirawat agar nilai-nilai dan ajaran yang telah dibiakkan Sunan Kaliajag dan Raden Patah dapat terus dijaga tentu dengan spirit kekinian.
Mendukung Penuh
Terkait MoU antara Kantor Kementerian Agama Demak dengan Kejaksaan Negeri Demak itu, orang nomor satu di Korps Adyaksa Demak, Hendra Jaya Atmaja merespon sangat positif.
"Prinsipnya untuk bersinergi, juga mengukuhkan langkah-langkah optimalisasi sesuai dengan tupoksi masing-masing kami sangat welcome. Saya menyampaikan apresiasi dan siap all out dalam mengimplementasika di lapangan,’’ujar Hendra.
Harapan Hendra, ke depan Kantor Kemenag tidak ragu-ragu lagi membuat terobosan dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Peran Kantor Kementerian Agama memegang peran sentral dalam menyangga eksistensi Demak sebagai Kota Wali. Optimalisasi pemanfaatan aset dan sumber daya yang dimiliki perlu dilakukan semaksimal mungkin.
"MoU ini adalah bagian dari mereduksi persoalan klasik agar tidak bermasalah ke depannya. Kejaksaan juga mendorong Kemenag dapat melakukan identifikasi aset-aset yang perlu diberdayakan," katamya.
Potensi Masjid Agung Demak ke depan perlu didorong dan lebih dikembangkan. Upaya itu merupakan dukungan logistik, salah satunya pemberdayaan asset yang ada."BKM yang menaungi Masjid Agung dapat mengambil langkah ini (terobosann) demi syiar yang lebih optimal," urainya.
Mendapat dukungan yang luar biasa, orang nomor satu di jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak sangat bersyukur .
"Ini (dukungan) sangat membesarkan hati saya. Semoga seluruh jajaran Kantor Kemenag Demak dapat memanfaatkan sebaik-baiknya," kata Taufiq yang pernah mendapat penghargaan sebagai Kepala Kantor Kemenag terbaik se-Jateng ketika memimpin Salatiga,
Untuk diketahui, ketika menjadi Kepala Kantor Kemenag Salatiga, Taufiq mampu mengantarkan institusi yang dipimpinnya meraih WBK Tahun 2021. Spirit ini yang diusung ketika kini memimpin Kemenag Demak termasuk MoU dengan Kejaksaan.
Dengan adanya MoU tersebut kedua belah bersepakat meningkatkan komunikasi dan koordinasi yang lebih intens.
"Intinya antara Kemanag (Kantor Kementerian Agama) dan Kejaksaan Negeri Demak sepakat membangun pemahaman bersama, tentu untuk kemajuan Demak," ujar Hendra Jaya Atmaja dan diamini Taufik.
- Grebeg Besar 2025 Bakal Kembali Digelar dengan Konsep Baru nan Menggoda
- Tradisi Apitan di Temuroso, Wujud Syukur Hasil Bumi Melimpah
- Klenteng Poo An Bio, Saksi Bisu Keberagaman Agama di Kota Wali