Warga Pemalang Manfaatkan Bansos Sembako untuk Modal Jualan Nasi Uduk

Kapolres Pemalang AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho berikan bansos pada buruh yang dirumahkan sejak PPKM
Kapolres Pemalang AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho berikan bansos pada buruh yang dirumahkan sejak PPKM

Sejak dirumahkan dari perusahaannya tiga minggu lalu, Nur Kalem (51) menjadi salah satu buruh yang terdampak langsung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Pemalang.


Ia juga mendapat bantuan paket sembako dari pemerintah yang disalurkan melalui Kepolisian Resor (Polres) Pemalang.

Berbeda dengan kebanyakan warga, bantuan sosial sembako yang diterimanya tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. 

Nur, sapaan akrabnya, lebih memilih memanfaatkan bantuan itu sebagai modal untuk membuka warung nasi uduk kecil-kecilan di depan rumahnya.

"Saya ingin berjualan nasi uduk di depan rumah agar tetap punya pemasukkan. Apalagi suami saya sudah tidak ada," katanya usai menerima bantuan di Mapolres Pemalang, Jumat (6/8).

Nur juga tinggal bersama anak, menantu dan cucu di rumah.

Rencananya, hasil usaha kecil-kecilan itu juga untuk membantu membeli susu cucunya.

Kapolres Pemalang, AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho menyebut, ada 400 buruh perusahaan yang dirumahkan selama PPKM berlangsung.

Bersama Forkompinda, ia membagi paket sembako pada para buruh melalui 20 perwakilannya.

"Bansos ini akan terus ada selama PPKM berlangsung, harapannya bisa memotivasi warga agar tetap produktif di masa pandemi," jelasnya.

Kapolres menyebut sudah mendata warga terdampak PPKM di tengah pandemi Covid-19. 

Adapun pembagian bansos paket sembako juga dilakukan di setiap polsek.